Surabaya (ANTARA) - Sekitar 56 dari 1.287 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Surabaya yang semula reaktif dari hasil rapid test atau tes cepat dinyatakan negatif COVID-19 setelah menjalani tes usap.
"Alhamdulillah, dari 56 orang tersebut sudah keluar hasilnya. Mereka berstatus negatif semua, artinya tidak terpapar COVID-19," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Baca juga: 49 peserta UTBK SBMPTN di Surabaya dinyatakan reaktif
Baca juga: Pusat UTBK di Surabaya sediakan tes cepat untuk peserta sebelum ujian
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, angka kumulatif calon mahasiswa atau peserta UTBK SBMPTN yang sudah melakukan rapid test di 63 kecamatan di Kota Surabaya mencapai 1.287 orang.
"Kemarin (8/7) hari terakhir. Untuk kemarin ada 206 orang calon mahasiswa. Reaktifnya ada empat orang," katanya.
Kepala Dinkes Surabaya ini mengatakan bahwa kuota layanan rapid test gratis untuk peserta UTBK SBMPTN 10 ribu. Namun, layanan ini dikhususkan bagi warga Surabaya yang tidak mampu.
Tentunya, kata dia, mereka harus menunjukkan beberapa persyaratan kepada petugas Puskesmas, seperti Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), tercatat sebagai peserta Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta menunjukkan identitas diri.
Baca juga: Pemkot fasilitasi rapid test gratis peserta UTBK asal Kota Madiun
Baca juga: Peserta UTBK dari keluarga tak mampu gratis tes COVID-19 di Surabaya
"Jadi itu yang menjadi persyaratan rapid test gratis bagi peserta UTBK SBMPTN di Surabaya," ujarnya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020