Muara Teweh (ANTARA News) - Sedikitnya 112 orang pekerja seks komersial (PSK) penghuni lokalisasi Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah diambil sampel darahnya untuk mendeteksi apakah diantara mereka tertular virus HIV/AIDS.
"Kami mengambil sampel darah bukan untuk mengetahui siapa yang terdeteksi ODHA (orang dengan HIV/AIDS), tapi ingin tahu apakah ada yang tertular atau tidak," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan pada Dinas Kesehatan Barito Utara, Cornelis di Muara Teweh, Sabtu.
Menurut Cornelis, pihak yang berhak untuk mengetahui dan melakukan penanggulangan penyakit itu hanya Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) melalui Dinas Kesehatan Kalteng.
Pengambilan sampel darah dengan cara acak ini dilakukan selama satu hari di kawasan prostitusi resmi satu-satunya di Muara Teweh yang terletak di kilometer 3,5 Jalan Negara Muara Teweh-Puruk Cahu.
Pada tahun 2008 hasil pemeriksaan dari 103 orang PSK di lokalisasi itu teridentifikasi empat orang wanita terinfeksi AIDS/HIV.
Penderita AIDS ini juga tidak diketahui apakah orang lama atau baru karena pada tahun 2004, 2005 dan 2006 lalu juga ditemukan PSK tertular HIV sebanyak enam orang.
"Kami kesulitan mengetahui orang yang tertular HIV, karena wanita penghuni lokalisasi ini silih berganti masuk dan pindah ke tempat lain," katanya.
Sementara Ketua RT 31 Kelurahan Lanjas, Abdul Sani mengatakan pemeriksaan sampel darah ini hendaknya ditindaklanjuti instansi yang berwenang kalau ada PSK yang terdeteksi AIDS.
"Karena selama ini dari hasil pemeriksaan tahun-tahun sebelumnya hanya diketahui jumlah PSK yang positif AIDS, namun tidak diketahui orangnya," kata Sani yang tinggal di kawasan lokalisasi tersebut.
Menurut dia, masalah tidak diketahui orangnya ini yang membuat warga setempat dan pengunjung lokalisasi resah karena takut ketularan. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009