Jankovic, yang awal tahun ini menempati peringkat satu dunia, tanpa ampun mengandaskan petenis berusia 19 tahun Wozniacki yang jelas merasakan akibat dari kerja keras dan berkeringat hampir enam jam pekan ini dalam turnamen tutup tahun yang digelar dalam udara panas yang tak tertahankan.
Keberhasilan itu memberi Jankovic dua kemenangan pada Grup Putih, sama seperti Wozniacki.
Tetapi formula yang rumit yang digunakan dalam turnamen ini membuat petenis Denmark itu membutuhkan teman baiknya asal Belarusia Victoria Azarenka kalah dari pemain non unggulan asal Polandia Agnieszka Radwanska, jika tidak ingin tahunnya yang luar biasa ini berakhir.
Venus menyusul adiknya Serena ke semifinal berkat kemenangan Svetlana Kuznetsova 6-3 6-2 atas sesama petenis Rusia Elena Dementieva yang sudah tersingkir.
Venus, Dementieva dan Kuznetsova semuanya baru meraih satu kemenangan dalam Grup Marun yang didominasi peringkat satu dunia Serena tetapi Venus lolos setelah memenangi set lebih banyak.
Jankovic, yang berperingkat satu dunia pada Januari tetapi sejak itu turun ke delapan setelah setahun diganggu cedera dan meninggalnya neneknya, hanya menghabiskan waktu 95 menit di lapangan di turnamen itu dibanding Wozniacki yang menghabiskan 348 menit, dan itu kelihatan.
Tanpa tenaga
Sejak kedudukan 2-2 pada set pertama Wozniacki, yang tumbang dengan kesakitan karena kram pada pahanya menjelang akhir kemenangannya melawan petenis Rusia Vera Zvonareva 24 jam sebelumnya, benar-benar kehabisan tenaga.
Pertandingan akhirnya berpihak pada Jankovic sejak kekalahannya dari Azarenka pada Selasa.
Pada pertandingan keduanya Dinara Safina hanya berhasil bermain dua game sebelum mundur karena cedera punggung dan Wozniacki jauh dari penampilan terbaiknya pada Jumat.
"Saya tahu bahwa pertandingan hari ini sangat penting," kata Jankovic kepada wartawan. "Saya tahu bahwa saya harus menang agar masuk ke semi-final, dan kalau saya kalah dalam pertandingan ini saya akan tersingkir dari kompetisi. Sehingga tekanannya besar.
"Saya tidak tahu apa yang bisa diharapkan dari Caroline, dengan semua hal yang terjadi pada dua hari terakhir. Saya hanya datang untuk benar-benar fokus pada permainan tenis saya. Saya berhasil melakukannya dengan baik."
Setelah kemenangan melawan Azarenka dan Zvonareva, keduanya berlangsung hampir tiga jam, Wozniacki, yang secara mengejutkan mencapai semifinal AS Terbuka, jelas susah-payah secara fisik, cedera otot perut semakin mengganggu permainan.
"Sudah tidak ada lagi yang tersisa dari saya. Saya tidak bisa bermain seperti yang saya inginkan. Saya mengalami sakit pada otot perut saya sehingga saya tidak bisa melakukan servis," kata
Wozniacki, yang mencapai delapan final tahun ini dalam perjalanannya ke urutan keempat pada ranking, kepada wartawan.
"Saya pastinya merasa sepertinya saya pantas berhasil ke semi-final. Maksud saya, saya melakukan segalanya yang saya bisa. Saya berjuang sebaik mungkin semampu saya. Jika saya tidak mencapai ke sana, ini hanya karena tidak beruntung." (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009