Jakarta (ANTARA) - Jonatan Christie tak menyangka harus bersusah payah menjalani rubber game agar bisa keluar dari persaingan Grup H dan ke perempat fnal saat menghadapi Ihksan Leonardo Imanuel Rumbay.
Unggulan keduda turnamen internal PBSI itu sempat kalah pada gim pertama namun mampu mengamankan dua gim terakhir dengan 18-21, 21-10, 21-16 yang dia lewati dalam tempo 63 menit di Pelatnas PBSI Cipayung, Kamis.
"Rumbay tadi bermain cukup baik, set pertama saya terbawa tempo permainan dia. Dia kasih saya bola setengah-setengah, saya jadi bingung sendiri mau pukul keras atau ikutin feeling saja," kata Jonatan.
Meski memiliki kesempatan mengejar, namun pada gim pembuka Ihksan lebih menguasai permainan dan memancing Jonatan agar bermain dengan jangkauan luas yang menyulitkan.
Baca juga: Jadi runner-up Grup F, Alvi ke perempat final
Pada gim kedua, laga keduanya menjadi lebih sengit. Ihksan yang sebelumnya unggul menyadari bahwa Jonatan berusaha lepas dari kendalinya.
Jonatan terlihat lebih siap menghadapi reli-reli Ihksan dan bisa mengantisipasi serangan unggulan kelima itu dan sukses menyamakan kedudukan.
Pada gim penentu, Ihksan yang sempat cedera pada gim kedua menunjukkan penurunan kualitas permainan yang mempengaruhi staminanya sehingga tak sanggup diajak bermain reli panjang oleh Jonatan.
Jonatan pun menutup gim ketiga dengan kemenangan untuk melaju ke perempat final.
Baca juga: Tegar modal berani hadapi lawan senior dalam turnamen PBSI
"Beberapa kali saya masih kurang percaya sama pukulan tapi kadang percaya diri juga, seperti tadi di poin akhir saya berusaha menyerang dan itu cukup efektif. Tapi ada beberapa stroke dan pola permainan yang saya tahan, tidak terlalu bernafsu menyerang tapi harus menahan-nahan dulu," papar Jojo.
Dalam perempat final Kamis sore, Jonatan akan bertemu runner-up Grup G Karono.
Selain Jonatan, Shesar Hiren Rhustavito juga akan tampil dalam perempat final setelah memperoleh kemenangan ketiga pada babak penyisihan Grup G usai menundukkan Christian Adinata 21-13, 21-13.
Baca juga: Jonatan sempat kehilangan fokus hadapi Asqar
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020