1. Mariposa
Film remaja yang diangkat dari cerita di WattPad karya Luluk HF ini dibintangi oleh Angga Yunanda dan Adhizty Zara, dua aktor muda yang sebelumnya berpasangan di film "Dua Garis Biru".
Baca juga: Lima film Indonesia yang lebih dulu terkenal di luar negeri
Baca juga: Jalan panjang untuk film animasi Indonesia
Ide "Mariposa", bahasa Spanyol yang artinya kupu-kupu, berasal dari imajinasi sang penulis yang terinspirasi dari banyaknya orang yang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan. Kupu-kupu yang lari saat dikejar dan mendekat ketika kita sedang diam jadi ungkapan yang tepat untuk menggambarkan sosok Iqbal (Angga Yunanda) bagi Acha (Adhisty Zara).
"Mariposa" sempat ditayangkan tak lama sebelum pembatasan wilayah diberlakukan. Produser StarVision Chand Parwez Servia dalam Instagram Live, 21 Juni, mengatakan pihaknya akan menyiapkan penayangan ulang "Mariposa" setelah suasana kondusif.
2. Miracle In Cell No.7
Adaptasi dari film Korea Selatan berjudul sama ini dibintangi oleh Vino Bastian, Bryan Domani, Mawar De Jongh, aktris cilik Graciella Abigail, Indro Warkop, Tora Sudiro, Deni Sumargo, Rigen dan Indra Jegel.
"Miracle In Cell No.7" versi Korea Selatan bercerita tentang pria difabel bernama Lee Yong-gu yang dipenjara karena dituduh membunuh. Dia berkawan baik dengan teman-teman satu sel yang membantu menyelundupkan putrinya ke penjara untuk bertemu dengan sang ayah.
Baca juga: Kemenparekraf ajak masyarakat nonton film Indonesia di rumah
Baca juga: Banyak orang tonton film, lalu lintas streaming naik 193 persen
3. Buya Hamka
Film "Buya Hamka" dari Starvision dan Falcon Pictures ini adalah salah satu film yang disebut produser Chand Parwez disiapkan tayang dalam waktu dekat. Film biografi mengenai ulama Abdul Malik Karim Amrullah atau Hamka disutradarai Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Vino Bastian. Namun belum diketahui apakah "Buya Hamka" akan tayang tahun ini atau tahun depan.
4. Kadet 1947
"Kadet 1947" adalah sebuah film yang mengisahkan tentang tujuh orang kadet atau siswa angkatan udara/taruna yang berjuang saat aksi pengeboman pertama pada peristiwa Agresi Militer Belanda I tahun 1947.
"Kadet 1947" awalnya dijadwalkan tayang untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75. Namun karena adanya pandemi virus corona, jadwal tayang film tersebut belum dapat dipastikan.
5. Serigala Langit
Film berlatar belakang kehidupan TNI Angkatan Udara (AU) "Serigala Langit".
arahan sutradara Reka Wijaya ini bercerita tentang Gadhing Baskara (Deva Mahenra) pilot tempur di Skadron Serigala Langit. Rasa percaya diri membuatnya jadi arogan.
Dia mendapat misi untuk mengawal sekaligus mengantarkan seorang perempuan asing bernama Helen (Christina Danilla). Tami (Bunga Jelitha) kemudian ditugaskan untuk mengantar Helen dengan pesawat Herkules dan misi tersebut haruslah berhasil.
Di sisi lain, Gadhing mengagumi Tami, dia pun bercerita pada Nadya (Anya Geraldine) teman masa kecilnya.
"Serigala Langit" awalnya rencana tayang pada 2 April 2020, namun terpaksa ditunda akibat pandemi.
Baca juga: FFI 2020 tetap digelar, usung semangat "Satu Hari Satu Kebaikan"
Baca juga: Joko Anwar ingin ada badan khusus perfilman Indonesia
6. Bucin
Film "Bucin", karya perdana untuk Chandra Liow selaku sutradara dan Jovial da Lopez sebagai
penulis skenario dan eksekutif produser, awalnya akan tayang pada 26 Maret 2020. Namun pandemi COVID-19 membuat penayangannya ditunda hingga kondisi kondusif.
Film drama komedi dari kata "Budak Cinta" yang ramai dipakai belakangan ini bercerita tentang empat sahabat yang berusaha keluar dari hubungan tidak sehat karena mereka adalah budak cinta. Mereka ingin mengikuti kelas anti Bucin agar bisa memiliki hubungan yang lebih dewasa. Sang guru menerapkan metode yang ekstrem.
7. Melankolia
"Generasi 90-an: Melankolia" diadaptasi dari buku "Generasi 90an" karya Marchella FP, sosok di balik buku "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini".
Kisah dalam film terinspirasi dari tiga lagu tenar era 90-an dan awal 2000-an, yakni "Sephia" dari Sheila on 7, "Begitu Indah" dari Padi dan "Cintakan Membawamu Kembali" dari Dewa 19.
Film yang disutradarai Irfan Ramly bercerita tentang, Abby (Ari Irham), anak muda yang sedang mencari jadi diri dan selalu menjadikan kakaknya, Indah (Aghniny Haque) sebagai sosok yang ia kagumi. Tiba – tiba, Abby harus menerima kenyataan bahwa kakaknya hilang dalam sebuah kecelakaan pesawat.
Di dalam kesedihannya, ia menemukan Sephia (Taskya Namya), sahabat kakaknya sebagai sosok pengganti Indah. Namun benarkah kehadiran Sephia bisa membantu Abby mengikhlas- kan kakaknya atau justru membuat Abby kehilangan dirinya.
8. Ghost Writer 2
Sekuel film "Ghost Writer" ini disutradarai oleh Muhadkli Acho dan diproduseri oleh komika Ernest Prakasa. Ini merupakan kelanjutan dari film komedi yang dibintangi Tatjana Saphira sebagai penulis novel yang mengalami kebuntuan, kemudian dia bertemu dengan hantu bernama Galih, diperankan Ge Pamungkas.
9. Perempuan Bergaun Merah
Film "Perempuan Bergaun Merah" merupakan film kedua produksi Frontier Pictures setelah film "Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2". Diproduser Timo Tjahjanto dan dustradarai William Chandra, film ini menjadi debut Tatjana Saphira dalam film horor.
Film ini bercerita tentang teka teki akan sosok arwah penasaran seorang perempuan yang kerap menghantui manusia dengan mengenakan gaun merah. Ia dikisahkan tak akan berhenti meneror hingga dendamnya terbalaskan.
Baca juga: Enam film Indonesia yang siap tayang di Viu
Baca juga: FFI 2020 kemungkinan digelar daring
Tatjana Saphira akan beradu akting dengan Refal Hady, Aufa Assagaf, Stella Cornelia, Faradina Mufti, Dayu Wijanto, Ibrahim Risyad dan Bagus Jordy Rizkyanda.
Seluruh proses pengambilan gambar "Perempuan Bergaun Merah" telah rampung. Film produksi Frontier Pictures yang bekerjasama dengan Legacy Pictures, Brown Entertainment dan Rapi Films ini direncanakan tayang pada 2020.
10. KKN: Di Desa Penari
Film "KKN: Di Desa Penari" diangkat dari sebuah cerita yang dibuat oleh Simpleman, yang sempat viral pada 2019.
Kisah berawal dari kunjungan sekelompok mahasiswa yang berkunjung ke sebuah desa untuk melakukan KKN (Kuliah, Kerja Nyata). Perjalanan yang awalnya terasa biasa-biasa saja ini ternyata berubah menjadi pengalaman yang menyeramkan dan membuat trauma untuk mereka.
Mulai dari suara gamelan yang muncul entah dari mana, hingga adanya sosok penari wanita yang secara tiba-tiba menghilang begitu saja tepat di depan mereka. Kejadian demi kejadian aneh terus berlanjut di tengah kegiatan mereka di Desa Penari.
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020