Denpasar (ANTARA News) - CEB (19), warga Swedia yang menjadi korban pemerkosaan di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, menolak diperiksa polisi untuk kepentingan penyidikan.
"Meski korban menolak diperiksa, kami tetap akan mencari pelaku dengan mengumpulkan informasi di seputar Kuta," kata Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol Sutisna di Denpasar, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa pencarian terhadap pelaku terus dilakukan karena pihaknya telah menerima laporan dari korban.

"Pelaku masih kami cari dan doakan saja semoga cepat ditemukan, karena ini menyangkut orang asing," ungkap jenderal polisi berbintang dua ini seusai serah terima jabatan petinggi di Polda Bali.

Dia juga berharap agar semua wisatawan yang ada di Bali dapat menjaga dirinya sendiri.

"Jumlah polisi yang kami miliki terbatas, sehingga tidak mungkin satu per satu wisatawan yang ada di Bali dapat kami jaga," ujar Sutisna.

Kepala Kepolisian Kota Besar Denpasar Kombes Pol I Gede Alit Widana menambahkan bahwa korban pemerkosaan menolak untuk diperiksa penyidik polisi, tanpa alasan yang jelas.

"Untuk hasil visum masih menunggu dari RS Sanglah. Saat datang melapor ke kantor polisi, kondisi korban masih mabuk dengan bau alkohol yang tercium cukup menyengat," ujar Widana.

CEB menjadi korban pemerkosaan saat akan diantar pulang usai pesta minuman keras di kawasan Kuta, Kamis (29/10) dinihari. Polisi menduga pelakunya tukang ojek yang biasa mangkal di kawasan obyek wisata internasional itu.
(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009