Jayapura (ANTARA News) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal (Mayjen)TNI AY Nasution menganggap kelompok bersenjata pimpinan Kelly Kwalik sebagai pelaku serangkaian aksi teror di kawasan PT Freeport Indonesia di Papua.
"Saya tidak bisa menuding, tapi ini saya putarkan video rekaman yang bisa memberikan sedikit gambaran siapa pelaku teror di PT Freeport," kata Pangdam Nasution sambil memutarkan video berdurasi sekitar satu menit yang menunjukan seorang pria sedang memegang senjata, yang menurut Pangdam adalah Kelly Kwalik.
Video yang menggambarkan Kelly Kwalik sedang memerintahkan anak buahnya untuk melakukan teror terhadap PT Freeport tersebut, diputar saat dialog publik carut marut kasus Freeport "Berjuang di Persimpangan Jalan" yang digelar KNPI Papua di Jayapura, Jumat.
Ia menjelaskan, video yang diputar tersbut meskipun tidak bersifat menuding secara langsung, namun dapat sedikit memberikan jawaban atas pertanyaan banyak kalangan tentang siapa sebenarnya pelaku teror di Freeport selama ini.
"Anda bisa dengar sendiri, Kelly Kwalik telah memerintahkan anak buahnya melakukan teror. Dan sampai saat ini perintah itu belum ditarik dan masih berlaku," ujarnya.
Dengan adanya pernyataan tersebut, sekaligus membantah tudingan berbagai pihak yang mengatakan pelaku aksi teror di Freeport adalah pihak TNI.
"Memang yang paling mudah dilakukan saat ini adalah, menuding TNI sebagai pelaku teror, karena menganggap TNI saat ini sudah tidak bisa apa-apa, berbeda dengan TNI yang dulu sebelum ada reformasi besar-besaran di tubuh TNI," ungkapnya.
Selain memutar film tentang Kelly Kwalik, pada kesempatan itu Pangdam Cenderawasih juga memutar film tentang Goliath Tabuni yang memegang senjata organik.
Pangdam juga menyelaskan tentang situasi disekitar operasional PT Freeport, termasuk banyaknya jalan setapak dari Timika menuju Tembagapura.
"Yang aman itu di areal operasional PT.Freeport sedangkan jalan menuju ke areal itu saat ini sering terjadi penembakan," ungkap Mayjen Nasution.
Kasus penembakan yang terjadi areal PT Freeport terjadi sejak 11 Juli lalu menewaskan empat orang, dua diantaranya karyawan Freeport dan puluhan luka luka.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009