Dia mengatakan, sektor-sektor produktif seperti pabrik atau industri yang mengolah hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan lain sebagainya belum tersedia di Papua.
"Padahal, Papua kaya akan potensi-potensi alam seperti ini. Tapi yang justru marak adalah pembangunan rumah-rumah toko dan pusat-pusat belanja," ujar Sesa.
Menurut dia, Papua tak membutuhkan pembangunan model seperti itu karena akan melemahkan sektor produksi.
"Tidak ada usaha yang sifatnya menghasilkan. Ini kelemahan kita di Papua," jelasnya.
Pemerintah harus mengupayakan penyaluran kredit untuk membiayai pengembangan sektor-sektor ekonomi riil, terutama bagi masyarakat melalui usaha kecil dan mikro, diantaranya pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Salah satu daerah yang tengah mengembangkan perkebunan kelapa sawit adalah Distrik Arso, Kabupaten Keerom. Namun demikian, selama beberapa tahun ini belum memberikan kontribusi yang signifikan karena baru menghasilkan minyak sawit mentah yang harus dibawa ke luar Papua untuk pengolahan selanjutnya.
Dengan dana yang cukup banyak, pemerintah daerah seharusnya bisa membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit sendiri sehingga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah dan membuka lapangan kerja, imbuhnya.
Sektor lain yang berpeluang besar menjadi sumber pendapatan dan lapangan kerja adalah pertambangan dan kehutanan yang melimpah jumlahnya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009