pertumbuhan ekonomi di kisaran minus 0,4 - 0 persen itu dengan asumsi penurunan PDB dunia dan harga komoditas yang jauh lebih dalam dari sebelumnya.

Medan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada 2020 jauh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya atau berada pada kisaran minus 0,4 - 0 persen secara year on year (yoy) dalam skenario sangat berat.

Kepala Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Rabu, mengatakan pertumbuhan ekonomi di kisaran minus 0,4 - 0 persen itu dengan asumsi penurunan PDB dunia dan harga komoditas yang jauh lebih dalam dari sebelumnya.

"Asumsi itu melihat perkembangan perekonomian terkini. Proyeksi ekonomi Sumut dengan asumsi sedang yang sebelumnya pada kisaran 4,3 – 4,7 persen menjadi kurang relevan," ujar Wiwiek.

Baca juga: BI prediksi inflasi Sumut pada 2020 di kisaran 2,6-3 persen

Wiwiek menyebutkan pada triwulan II tahun 2020, kondisi perekonomian Sumut masih mengalami penurunan yang cukup tajam yakni mencapai 0,43 persen dibandingkan triwulan I yang 4,67 persen.

Wiwiek mengakui kondisi perekonomian Sumut itu sudah disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

"Perlu upaya dari Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten/kota untuk mendorong ekonomi Sumut, " katanya.

Baca juga: BI: Kita tidak menuju suatu titik resesi, ini indikatornya

Ekonomi Sumut, katanya bisa bergerak kalau ada peningkatan konsumsi pemerintah karena
konsumsi rumah tangga sudah pasti turun.

Pemprof Sumut dapat melakukan berbagai upaya mulai dari pemberian bantuan untuk masyarakat, stimulus untuk pengusaha UMKM, dan lainnya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020