Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Jumlah santri di Pondok Modern Darussalam Gontor 2, Ponorogo, Jawa Timur, yang terpapar corona bertambah seiring ditemukannya enam santri baru yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni pada Rabu mengumumkan adanya penambahan 10 kasus baru infeksi SARS-CoV-2, dengan rincian enam santri Ponpes Gontor dan empat sisanya warga umum.
"Ke enam santri atau calon santri ini datang dari berbagai daerah di Indonesia, untuk mengikuti ujian masuk Pondok Gontor," kata Ipong di Ponorogo.
Para santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini tiba dan tinggal di sekitar kompleks Pondok Modern Darussalam Gontor 2, sekitar tiga pekan lalu atau sekitar pertengahan Juni.
Hampir bersamaan dengan kedatangan santri asal Sidoarjo yang pertama kali terkonfirmasi positif COVID-19.
Akan tetapi, ke enam santri asal Makasar (dua), Manado (satu), Banjarmasin (satu), Ternate (satu) dan Gowa (satu) ini diketahui masuk Pondok Gontor dengan membawa surat keterangan sehat, namun tanpa disertai hasil tes cepat (rapid test) COVID-19.
Temuan kasus baru pada santri/calon santri ini diketahui saat mereka yang lulus ujian seleksi dan hendak berangkat ke Ponpes Gontor Cabang Ternate melakukan tes cepat COVID-19 pada 2 Juli, dan hasilnya reaktif.
Baca juga: Ponpes Gontor diisolasi setelah santrinya terkonfirmasi positif COVID
Petugas kesehatan lantas melakukan pengambilan spesimen usap (swab) tenggorokan keenam santri dengan hasil positif COVID-19 sebagaimana hasil uji laboratorium BPTKL Surabaya yang keluar Rabu (8/7).
Baca juga: 92 santri Ponpes Gontor 2 dijadwalkan Dinkes Ponorogo dites cepat
"Keenam santri sekarang sudah diisolasi di ruang perawatan RSUD dr. Hardjono, untuk mencegah penularan lebih lanjut," katanya.
Ipong memastikan, temuan enam kasus baru pada santri di Pondok Modern Gontor 2 ini belum terkait langsung dengan kasus konfirmasi pertama yang menimpa santri asal Sidoarjo.
"Jadi ini bukan hasil RDT (rapid test/tes cepat) COVID-19 masal yang dilakukan terhadap 92 santri yang dicurigai kontak erat pasien pertama (santri asal Sidoarjo) yang lebih dulu terkonfirmasi corona. Hasil tracing keluar antara dua atau tiga hari lagi," ujar Ipong.
Dengan penambahan 10 kasus baru ini, termasuk empat kasus konfirmasi positif COVID-19 dari warga umum atau nonsantri asal Mlarak, Siman, Pulung dan Sukorejo, total akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Ponorogo hingga 8 Juli 2020 tercatat berjumlah 66 orang.
Dari jumlah itu, 32 orang dinyatakan sembuh, 29 menjalani isolasi di RSUD dr. Hardjono, dua menjalani isolasi mandiri, dan meninggal tiga orang.
Ipong mengingatkan seluruh warganya dan semua pihak yang terkait dengan kegiatan mendatangkan orang dari luar daerah, khususnya dari kawasan zona merah), wajib menyertakan hasil tes cepat COVID-19.
"Hampir semua penemuan kasus positif diawali dgn rapid test. Jadi penting mengingatkan bahwa rapid test penting bagi siapapun yang datang dari zona merah.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020