Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengatakan telah menyalurkan Rp8,3 triliun untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa guna menangani dampak COVID-19 di tingkat desa.
"Jadi Dana Desa yang sudah tersalur ke masyarakat untuk BLT Dana Desa sebesar Rp8,3 triliun," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers melalui webinar di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan angka tersebut terdiri dari Rp4,63 triliun untuk BLT Dana Desa tahap pertama, sedangkan sisanya merupakan gabungan dari Dana Desa untuk penyaluran BLT Dana Desa tahap kedua dan ketiga.
Sementara itu, berdasarkan data penggunaan Dana Desa untuk BLT Dana Desa tahap pertama sampai dengan 7 Juli 2020, Mendes Halim mengatakan bahwa desa yang telah menerima dana itu sebanyak 74.865 atau setara dengan 99 persen dari 74.953 desa yang ada di seluruh Indonesia.
Kemudian dari angka itu, ia merinci bahwa desa yang telah menetapkan calon keluarga penerima manfaat (KPM) BLT Dana Desa melalui musyawarah desa khusus (Musdesus) sebanyak 74.765 atau setara 99 persen dari 74.865 desa yang sudah menerima Dana Desa.
Sementara desa yang sudah menyalurkan BLT Dana Desa sebanyak 72.429 atau setara 97 persen dari 74.865 desa.
Selanjutnya, Halim yang akrab disapa Gus Menteri itu juga mengatakan bahwa total KPM BLT Dana Desa 7.731.441 keluarga, meliputi 2.396.747 KPM yang kepala keluarganya adalah perempuan (PEKKA) atau setara 31 persen, dan 283.644 KPM yang anggotanya menderita penyakit kronis dan menahun.
Sementara itu, dari total 7.731.441 kepala keluarga yang menerima BLT Dana Desa, 88 persen di antaranya atau sebanyak 6.803.668, bekerja sebagai petani atau buruh tani, diikuti 315.028 atau 4 persen sebagai nelayan atau buruh nelayan, 156.310 atau 2 persen sebagai buruh pabrik, 62.090 atau 1 persen adalah guru dan 394.345 atau 5 persen sisanya bekerja sebagai pedagang atau pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Pewarta: Katriana
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020