Karyawan kedutaan besar Inggris Hossein Rassam dihukum empat tahun penjara pekan ini setelah terbukti bersalah menggerakkan kerusuhan pasca pemilihan presiden Iran yang disengketakan Juni lalu, kata surat kabar The Times.
Miliband mengatakan hukuman itu mengganggu lebih jauh staf kedutaan besar Inggris da menyebut "tindakan Iran yang tidak bisa diterima itu" sebagai "sangat mencemaskan."
"Laporan-laporan bahwa Hossein Rassam telah divonis empat tahun penjara sangat mencemaskan," kata Miliband dalam sebuah pernyataan.
"Keputusan seperti itu seluruhnya tidak tepat dan merupakan gangguan lebih jauh terhadap staf kedutaan besar untuk melaksanakan tugas normal dan sah mereka."
"Duta besar kami di Teheran telah berbicara dengan Wakil Menlu untuk menyampaikan kecemasan kami dan penjabat Wakil Menlu Inggris memanggil Duta besar Iran di London," kata Miliband.
Seorang juru bicara Kantor Kemlu secara terpisah menolak mengkonfirmasikan hukuman itu.
Rassam, kepala analis politik kedutaan besar itu ditahan bersama dengan delapan karyawan lokal lainnya kedutaan besar itu atas tuduhan ikut serta dalam kerusuhan yang terjadi setelah terpilihnya kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Kedelapan orang itu kemudian dibebaskan tetapi Rassam diadili bersama dengan seorang karyawan kedutaan besar Perancis dan seorang dosen Prancis.
"Kami mengerti hukuman itu dapat diajukan banding. Saya mendesak pihak berwenang untuk segera melakukannya dan membatalkan hukuman yang berat ini," kata Miliband.
"Kami sedang melakukan pendekatan dengan Uni Eropa dan mitra-mitra internasional lainnya , yang terus menunjukkan solidaritas dalam menghadapi tindakan Iran yang tidak bisa diterima ini," tambahnya.
"Ini merupakan satu serangan terhadap seluruh masyarakat diplomatik di Iran dan prinsip-prinsip penting dipertaruhkan."
Hubungan diplomatik antara Inggris dan Iran yang sudah tegang itu semakin memburuk setelah pemilihan presiden itu.
Para pejabat Iran menuduh London terlibat dalam kerusuhan pasca pemilihan itu, dan kedua negara saling mengusir diplomat dan tindakan-tindakan diplomatik lainnya setelah aksi kekerasan di jalan-jalan Teheran.
Puluhan orang tewas dan ribuan lainnya ditahan dalam protes-protes itu, yang membawa Iran dalam krisis politik dalam negeri terburuk sejak revolusi Islam tahun 1979.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuding London terlibat dalam protes-protes itu dan menyebutnya sebagai musuh Iran "paling jahat." Inggris membantah terlibat dalam kerusuhan itu.
Rassam dihukum dalam sidang tertutup pekan ini tetapi keputusannya belum diumumkan di Iran, kata surat kabar The Times di laman internetnya.
Rassam, dibebaskan dari penjara Agustus dengan membayar uang jaminan. Tidak jelas apakah ia harus kembali segera ke penjara atau tetap bebas sambil menunggu keputusan bandingnya, kata surat kabar itu, Kamis.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009