Sebenarnya sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk membeli atau pindah sewa tempat tinggalJakarta (ANTARA) - Senior Associate Director Colliers International (konsultan properti), Ferry Salanto mengatakan bahwa sekarang ini sebenarnya adalah waktu yang tepat untuk membeli properti antara lain karena stagnasi pertumbuhan harga serta kondisi suku bunga.
"Sebenarnya sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk membeli atau pindah sewa tempat tinggal karena developer atau landlord bisa memberikan diskon yang lebih besar demi unit bisa terbeli atau terisi," kata Ferry Salanto dalam paparan properti di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, saat ekonomi membaik dan pasar properti pulih, maka harga diperkirakan juga bakal meningkat secara signifikan seperti yang telah terjadi sebelumnya.
Pihak pembeli atau penyewa, lanjutnya, pada saat ini juga lebih berpotensi untuk bernegosiasi cara bayar atau meminta kontrak yang lebih fleksibel untuk sewa properti.
Namun, ia memprediksi bahwa sampai akhir tahun 2020, mayoritas konsumen yang merupakan investor akan menahan pembelian karena harus mengalokasikan dana yang ada untuk kebutuhan saat ini.
Selain itu, ujar Ferry Salanto, kemungkinan konsumen juga akan memikirkan risiko pada proyek yang belum selesai, seperti kemungkinan untuk mangkrak karena terkena krisis.
Sebagaimana diwartakan, berbagai produk yang dijual oleh pengembang properti pada era pandemi terutama menjelang pelaksanaan normal baru harus bisa menekankan kepada faktor kesehatan agar dapat meningkatkan kinerja sektor properti nasional.
"Pengembang harus menyediakan terobosan dan menciptakan produk yang terjangkau dan memprioritaskan faktor kesehatan dan keamanan, sehingga calon pembeli dan penyewa akan tertarik," kata Head of Advisory Services Colliers International Indonesia, Monica Koesnovagril.
Menurut Monica, konsep produk properti yang menekankan kesehatan selayaknya diterapkan pengembang di berbagai produk propertinya, mulai rumah tapak, apartemen bertingkat, gerai ritel, gedung perkantoran, hingga kawasan industri.
Hal tersebut, lanjutnya, adalah penting karena calon pembeli dan penyewa umumnya akan memperhitungkan analisis cost-benefit dalam rangka mencapai keputusan yang akan diambil oleh masing-masing mereka terkait properti.
"Ekspektasi yang lebih tinggi dari penyewa dan pembeli perlu diantisipasi pengembang," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong pengembang properti di berbagai daerah dapat segera bangkit dalam rangka meningkatkan pembangunan perumahan bagi warga terutama pada masa menjelang pelaksanaan normal baru di Tanah Air.
"Kami berharap para pengembang properti di Indonesia bisa bangkit kembali melaksanakan pembangunan rumah untuk masyarakat di seluruh Indonesia jelang pelaksanaan new normal di sektor perumahan di Indonesia," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid.
Baca juga: Pandemi, konsultan sebut pasar properti untuk WNA lagi meredup
Baca juga: Pengamat : Pasar properti tanah air membaik di kuartal II/2020
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020