Jakarta (ANTARA News) - Hari ini, Kamis, bangsa Indonesia mempunyai `gawe` besar. Pertemuan "National Summit 2009". Entahlah, mengapa pertemuan seluruh pemangku kepentingan bangsa ini, harus disebut dalam kosa kata bahasa Inggris, "National Summit 2009".
Pertemuan itu akan berlangsung dua hari. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri yang langsung membukanya.
Sungguh menarik, perhelatan akbar yang menghadirkan tidak kurang dari 1.500 peserta dari seluruh penjuru negeri. Menarik bukan saja karena isu-isu pembangunan lima tahun ke depan yang dibicarakan. Menarik pula dari judul pertemuan yang dengan gagah disebut "National Summit 2009".
Meskipun selama pidato pembukaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru tak satu pun menyebutkan "National Summit 2009". Presiden Yudhoyono dengan jelas menyebutkan "Temu Nasional".
Dengan sadar beberapa kali Presiden Yudhoyono menyebutkan perhelatan akbar itu sebagai "Temu Nasional", padahal di latar belakang panggung terlihat jelas tulisan "National Summit 2009".
Lebih menarik lagi ketika dalam pidatonya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru muncul banyak kosa kata bahasa Inggris.
Kata-kata seperti "global imballances", pro-poor, pro-job maupun pro-growth, partnership, "inter state trade", dan banyak lagi, meluncur fasih dari mulut presiden.
Bahkan Presiden Yudhoyono juga memadukan kosa kata Inggris dengan Indonesia sekaligus. Hal itu diungkapkan presiden ketika menjelaskan adanya kemacetan dalam berbagai hal.
"Banyak hal yang masih ada di-"debottlenecking" ini yang harus diselesaikan," katanya.
Mendengar begitu banyaknya kosa kata Inggris yang muncul, beberapa wartawan iseng-iseng menghitungnya. Setidaknya dalam pidato presiden sekitar 65 menit tersebut, tercatat ada 73 kosa kata bahasa Inggris yang dilontarkannya.
Artinya setiap satu menit terlontarlah kosa kata bahasa Inggris itu.
"Wah ini sangat efektif," kata seorang wartawan.
Lho, jadi ? "So what" gituloh.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009