Jakarta (ANTARA News) - Wartawan senior Harian Kompas, Trias Kuncahyono meluncurkan buku terbarunya berjudul Jalur Gaza: Tanah Terjanji, Intifada, dan Pembersihan Etnis berdasarkan pengalamannya meliput perang di lokasi tersebut.

"Buku ini saya luncurkan untuk mengabadikan pengalaman saya saat berhasil masuk ke jalur gaza dan meliput perang di sana," kata Trias Kuncahyono kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Trias mengatakan, sebagai seorang wartawan ia tidak ingin pengalamannya berada di Jalur Gaza hanya untuk membuat laporan jurnalistik kepada kantor tempatnya bekerja melainkan juga untuk mencatat apa saja yang ia lihat dan alami sendiri kepada seluruh masyarakat.

"Banyak hal yang saya catat dan ingin saya sampaikan kepada masyarakat salah satunya mengenai adanya pelanggaran kemanusiaan di sana," katanya.

Ia menyebutkan, pelanggaran kemanusiaan itu di antaranya penembakan terhadap masyarakat sipil, hal itu dilarang oleh hukum perang di segala penjuru dunia.

Selain itu, dalam buku tersebut juga diceritakan mengenai semangat juang, masyarakat dan juga anak-anak Palestina atas penjajahan Israel.

"Bahkan anak-anak Palestina yang belum boleh ikut perang pun punya semangat yang tinggi dan luhur untuk menjaga tanah air mereka," katanya.

Melalui buku yang diluncurkan di Universitas Paramadina, Rabu (28/10) malam itu, Trias tidak hanya ingin bercerita tentang kepedihan masyarakat Palestina namun juga menawarkan solusi kecil.

"Menurut saya solusi untuk menuntaskan perang di sana adalah menegakkan keadilan, apa yang selama ini menjadi perebutan di sana harus diselesaikan secara adil," katanya.

Trias juga menambahkan, melalui buku tersebut ia berharap masyarakat lebih mengetahui lebih banyak mengenai kondisi di Jalur Gaza dan solusi kecil yang ia tawarkan dapat sampai kepada dunia internasional.

Sementara itu, dalam peluncuran buku yang ditandai dengan diskusi bersama pembicara Prof Komarudin Hidayat dan Dr Kusnanto Anggoro disebutkan bahwa apa yang terjadi di Gaza merupakan monumen sejarah yang sangat dahsyat.

Para pembicara juga menilai gaya penulisan Trias yang ringan dalam buku tersebut membuat tulisannya menjadi menarik dan mudah untuk dimengerti oleh pembaca.(*)

Oleh
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009