Jakarta (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Jakarta Selatan membuat inovasi baru berupa warung virtual untuk mewadahi pelaku usaha kecil dan menengah tetap bisa berjualan di masa pandemi COVID-19.
"Warung virtual ini kami luncurkan Senin (6/7) kemarin, diluncurkan oleh Wali Kota Jakarta Selatan, kami namai Bazaar Waroeng Jakarta Selatan," kata Ketua Tim Penggerak PKK Jakarta Selatan Komariah Marullah di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu.
Komariah menjelaskan, PKK memiliki program pembinaan dan pendampingan masyarakat melalui kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
Selain melakukan pembinaan dan pendampingan, PKK membantu memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh UP2K lewat bazar maupun pameran.
"Karena selama pandemi COVID-19 ini tidak boleh ada kegiatan pameran dan bazar, maka kami berinovasi membikin warung virtual ini," kata Komariah.
Bazaar Waroeng Jakarta Selatan ini berupa WhatsApp Group (WAG) yang diisi oleh anggota UP2K sebagai penjual dan pembelinya adalah seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Administrasi Jakarta Selatan.
PKK menargetkan 300 pegawai di lingkungan Pemkot Jakarta Selatan sebagai pembeli di Bazaar Waroeng Jakarta Selatan.
"Jadi 300 pegawai sudah jadi anggota WAG Bazaar Waroeng Jakarta Selatan, harapannya dari mereka bisa memperluas informasi tentang Waroeng Jakarta Selatan ini," kata Komariah.
Setiap hari, para pelaku usaha UP2K memasarkan produknya lewat pesan WAG yang diwadahi oleh PKK Jakarta Selatan dengan mengirimkan video ataupun foto-foto usahanya, termasuk promo harga dan paket.
Cara transaksi dilakukan secara mandiri oleh calon pembeli dan penjual dengan saling menghubungi kontak masing-masing.
"Untuk saat ini kami wadahi di warung virtual ini khusus untuk usaha makanan dulu, karena makanan termasuk kebutuhan pokok, belum untuk kerajinan," kata Komariah.
Total ada 107 UP2K yang diwadahi oleh PKK dalam WAG Bazaar Waroeng Jakarta Selatan. Produk yang dijual seperti makanan khas Betawi, makanan ringan dan aneka olahan lainnya. Harga dijual relatif terjangkau mulai dari Rp5.000 hingga Rp40 ribu per porsi dengan layanan gratis ongkos kirim.
Baca juga: PKK Jaksel galang aksi donor darah untuk PMI
Baca juga: PKK Jaksel gelar lomba Tik-tok cegah penyebaran COVID-19
Pelatihan Pemasaran
Menurut Komariah sebelum diluncurkan Bazaar Waroeng Jakarta Selatan, pelaku usaha UP2K dilatih terlebih dahulu tentang cara membuat konten video dan foto yang menarik untuk produk yang akan dipasarkan.
Video dan foto serta cara pengemasan yang menarik bisa mengundang pembeli untuk tertarik berbelanja.
"Karena kalau bazar kan kita bisa cicipin, kalau virtual gini enggak bisa, supaya bisa menarik minat pembeli, foto maupun video usahanya dibuat semenarik mungkin," katanya.
Komariah menambahkan, produk yang dipasarkan terlebih dahulu melalui uji akurasi yang dilakukan oleh TP PKK untuk memastikan produk yang dipasarkan aman, sudah mengantongi izin edar dan label halal.
Ketua Pokja 2 PKK Eni Indah Wati didampingi Koordinator Pokja 2 PKK Upi Mahludin menambahkan, setiap pekan akan dilakukan evaluasi terhadap Bazaar Waroeng Jakarta Selatan untuk mengetahui omzet yang dihasilkan oleh pelaku usaha selama bertransaksi virtual yang disediakan gratis.
"Kita akan evaluasi, berapa produk yang didaftarkan, berapa omzetnya, dari sana bisa lihat efektivitasnya," kata Eni.
Eni juga menambahkan, pelaku usaha yang tergabung dalam UP2K adalah masyarakat ekonomi kelas menengah yang dibina untuk mengembangkan usaha demi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannya.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan saat pandemi seperti ini peran PKK seharusnya menjadi pionir dalam menaikkan perekonomian keluarga dan masyarakat
"Pemkot Jakarta Selatan selama pandemi ini mendorong UP2K yang diwadahi PKK secara gratis untuk meningkatkan penghasilan dan pemberdayaan di masyarakat sebagai tambahan penghasilan," kata Marullah.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020