Konten berbayar
Perkara membayar untuk menikmati konten digital, masih ada orang yang beranggapan konten yang disiarkan secara digital semestinya bisa ditonton secara gratis.

Wendi pun membenarkan masih ada yang menganggap menonton konser secara livestreaming mirip dengan menonton YouTube alias bisa dinikmati secara cuma-cuma.

"Memang itu (konser virtual) sesuatu yang belum biasa di Indonesia karena berbeda pengalamannya, sensasinya," kata Wendi.

Enda menilai orang-orang yang ingin menonton konten digital secara gratis selalu ada, maka itu, penyedia platform digital seringkali membuat perbedaan antara akun gratis dan akun berbayar.

YouTube misalnya, sejak membuat versi berbayar YouTube Premium, pengguna mendapat pilihan untuk membayar biaya berlangganan untuk menyaksikan konten tanpa iklan.

Tapi, sejak muncul platform streaming berbayar, mulai tumbuh kesadaran dari para pengguna untuk membayar jika ingin menonton konten digital. Kemauan ini juga ditunjang dengan semakin banyak opsi pembayaran, dari yang semula hanya kartu kredit kini bisa membayar dengan pulsa atau dompet digital.

Para pemilik akun berbayar umumnya mau menyiapkan sejumlah dana karena merasa konten-konten tersebut sepadan dengan nilai yang dikeluarkan.

"Orang sekarang sudah mulai gampang untuk mengeluarkan uang selama konten itu oke," kata Enda.

Di masa pandemi ini, Enda berpendapat bisa jadi kesadaran orang untuk menikmati konten digital berbayar tumbuh, misalnya untuk menonton konser secara virtual. Jika dilihat dari harga, konser secara virtual umumnya dibanderol dalam harga yang lebih murah dibandingkan menonton konser panggung.


Baca juga: Lazada rayakan HUT ke-8 via "live streaming"

Baca juga: Pertumbuhan pelanggan Netflix diperkirakan tak lama

Baca juga: Pengguna Netflix bertambah 15,8 juta selama karantina

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020