ADELAIDE, 29 Oktober (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) --
Sepuluh minggu mengatasi tumpahan minyak dan gas yang tak terkendali dan terus-menerus dari sumur minyak Montara, dengan 10-20 juta liter minyak tumpah ke laut, konservasionis telah berhenti berupaya.
Pada bulan Agustus, Perhimpunan Konservasi Paus dan Lumba-lumba (Whale and Dolphin Conservation Society - WDCS) mengimbau pemantauan mendesak, independen dan transparan. Pemerintah dan Industry West Atlas Monitoring Programme resmi merilis (15 Oktober 2009) enam minggu setelah tumpahan mulai terjadi terlambat memulai pengumpulan data biologis dasar tentang spesies dan ekosistem di sekitar rig sambil menunjukkan bahwa efek tumpahan minyak pada ikan paus dan lumba-lumba 'tetap tidak mungkin'.
WDCS mempertanyakan mengapa pemantauan ini tidak dilakukan sebelum operasi dimulai dan bagaimana asumsi tentang dampak tersebut sedang dibuat.
"Hewan laut bisa menelan senyawa beracun yang berasal dari minyak baik secara langsung dari air atau dengan makanan mereka. Uap beracun juga dapat dihirup oleh paus dan lumba-lumba dan terutama ketika komponen menguap ke udara dari minyak yang baru tumpah" kata Dr Mike Bossley, Direktur Utama WDCS Australasian. "Juga akan terdapat efek jangka panjang kronis minyak yang memasuki rantai makanan berpotensi mempengaruhi baik mereka maupun mangsanya. Banyak dari ini akan terjadi tanpa disadari dan jika paus atau lumba-lumba dibunuh atau sebaliknya terpengaruh - beberapa hari, bulan dan tahun ke depan - kami tampaknya tidak akan menyaksikan ini."
Program Pemantauan tidak memberikan informasi bahwa laporan akan dipublikasikan untuk umum, tidak ada indikasi bahwa keanekaragaman hayati Indonesia akan dipertimbangkan, atau komentar apapun tentang apa yang akan dilakukan setelah program tersebut terlambat menetapkan bahwa terjadi dampak.
"Mengejutkan bahwa pemantauan ekosistem dan satwa liar di sekitar rig tidak dimulai" kata Dr Bossley. "Jika Pemerintah Australia serius mengurangi ancaman tumpahan minyak mereka harus segera membekukan semua pengajuan eksplorasi minyak dan gas baru; mengembangkan kondisi dan kontrol yang jauh lebih kuat atas semua aktivitas rig minyak dan gas bumi serta pengapalan; dan mengidentifikasi dan melindungi sepenuhnya semua habitat penting bangsa paus dalam jaringan cagar alam laut sebelum areal minyak dan gas dilepaskan lagi. Rubah yang mengurus kandang ayam tidak cukup baik."
Untuk komentar bagi media, hubungi:
http://www.wdcs.org.au
Mike Bossley (WDCS Australia) +61 (0) 417.824.235
Niki Entrup (WDCS Eropa) +49-171-1423-117
Sumber: Whale and Dolphin Conservation Society
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009