Palembang (ANTARA News) - Manajemen Sriwijaya FC (SFC), PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), mengancam tidak akan memperpanjang kontrak kerja dengan produk olahraga "Reebok", jika tidak dapat mengembalikan motif songket ke dalam "jersey" (kostum) baru timnya.
Direktur Teknik PT SOM, Hendri Zainuddin, di Palembang, Kamis, mengatakan, manajemen SFC telah melayangkan surat resmi kepada PT Mitra Adiperkasa Tbk selaku pemegang hak dan lisensi merek Reebok di Indonesia, perihal permintaan ini.
"Kami telah mengajukan surat permohonan secara resmi agar jersey yang dipakai saat ini diganti dengan yang terdapat motif songket di dalamnya, seperti jersey musim lalu. Jika tidak bisa direalisasikan di putaran ini, setidaknya pada putaran kedua," kata Hendri pula.
Dia menambahkan, kalau permintaan itu tidak dapat dipenuhi, manajemen SFC terpaksa akan memutuskan kontrak kerja dan mencari sponsor produk olahraga lain.
"Keinginan untuk mengganti jersey ini, telah menjadi keharusan bagi SFC," ujar dia lagi.
Hendri mengungkapkan, kostum baru itu kurang disukai oleh fans serta tidak mencirikan sebagai tim asal Sumatra Selatan dengan songket khasnya, sehingga menjadi dasar manajemen mengajukan permintaan ini.
"Kami memang mengetahui Reebok selaku pihak sponsor memiliki standar desain internasional sendiri, sehingga tidak bisa mendesain atau memasukkan motif songket pada kostum," kata Hendri.
Tapi, setelah mengenakan jersey tanpa motif songket, diakui memang kurang pas bagi SFC, terlebih banyak tim lain yang mengenakan kostum nyaris sama, hanya berbeda warna saja," ujar dia.
Dia membantah, keinginan kuat manajemen untuk tetap memasang motif songket ini, terkait dengan anggapan motif songket membawa keberuntungan bagi tim.
Sejak tak lagi menggunakan jersey bermotif songket, memang SFC belum menuai kemenangan, atau terpuruk di peringkat 16 dengan dua kali kalah dan satu kali imbang.
"Memang tak dapat dibantah, kami bisa mendapatkan tiga gelar sebelumnya saat memakai jersey yang ada motif songketnya. Tapi, tidak ada kaitan ke sana, karena ini murni menampung aspirasi masyarakat Sumsel yang berkeinginan tim kesayangannya memiliki ciri khas yang mencolok," ujar dia beralasan.
SFC melakukan perjanjian penandatanganan kontrak kerja dengan PT Mitra Adiperkasa Tbk selaku pemegang hak dan lisensi merek Reebok di Indonesia, 31 Juli 2009.
Reebok menyediakan sekitar 3.500 item produk olahraga yang terdiri dari kostum tim, bola, sepatu olahraga, botol minum, tas, kaos tim, topi, dan lain-lain, dengan total Rp2 miliar.
Namun dengan kostum barunya, sejumlah pihak justru mempertanyakan motif songket--kain tradisional Sumsel--yang menjadi hilang.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009