Ramallah, Tepi Barat, (ANTARA Newss) - Kerusakan yang diakibatkan oleh serangan Israel di Jalur Gaza diperkirakan paling sedikit 1,4 miliar dolar AS, (sekitar Rp15,4 triliun) kata para pejabat Palestina. Biro Pusat Statistik Palestina mengatakan, sekitar 26.000 penduduk Gaza tak bisa tinggal di rumah-rumah mereka, dan untuk sementara mereka ditampung di tempat-tempat penampungan darurat. Biro itu memperkirakan sekitar 20.000 bangunan penduduk telah porak-poranda akibat serangan udara Israel, selain serangan laut dan darat yang dimulai 27 Desember, dan sekitar 4.000 bangunan hancur total. Para surveyor melaporkan kepada biro itu, bahwa bangunan-bangunan umum juga dirusak termasuk 18 gedung sekolah dan perguruan tinggi , jalan raya, jembatan, saluran tenaga listrik, air dan pipa pembuangan limbah. Biro memperkirakan biaya yang perlu dikeluarkan untuk pembangunan kembali gedung-gedung dan sarana umum lainnya mencapai satu miliar dolar, dengan kerugian setiap harinya mencapai rata-rata 420.000 dolar. Dengan terus berlangsungnya serangan negara Yahudi itu, pihaknya mengatakan, biaya terakhir mungkin akan lebih tinggi lagi. "Jalur Gaza telah menjadi bencana kemanusiaan, sosial dan ekonomi karena agresi Israel," kata Direktur biro itu, Loay Shabane dalam pernyataannya..(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009