Animo masyarakat untuk berwisata ke Kebun Raya Cibodas sudah terlihat bahkan dua atau tiga pekan sebelum kebun raya tersebut dibuka untuk umum, menyusul pandemi COVID-19 yang memaksa penutupannyaJakarta (ANTARA) - Kebun Raya Cibodas di bawah pengelolaan LIPI yang berada di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menerima sebanyak 1.500 pengunjung yang antusias mendatangi kebun raya tersebut, setelah dibuka lagi untuk umum seiring pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memulihkan aktivitas ekonomi masyarakat.
"Jadi animo masyarakat cukup tinggi untuk datang ke Kebun Raya Cibodas. Kami melihat animo masyarakat yang ingin ke Kebun Raya Cibodas bahkan sudah terlihat dari dua atau tiga pekan yang lalu," kata Pelaksana Tugas (Plt.) General Manager Kebun Raya Cibodas, Zaenal Arifin
saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan animo masyarakat untuk berwisata ke Kebun Raya Cibodas sudah terlihat bahkan dua atau tiga pekan sebelum kebun raya tersebut dibuka untuk umum, menyusul pandemi COVID-19 yang memaksa penutupannya.
"Jadi mereka datang, tetapi tidak diperkenankan masuk karena memang belum dibuka. Akhirnya banyak yang berkumpul di depan gerbang kebun raya untuk sekadar berfoto, kemudian sarapan, lalu turun lagi. Itu sudah kami lihat sejak dua mingguan lebih," katanya.
Ia mengatakan dasar dibukanya Kebun Raya Cibodas pada Selasa (7/7) ini adalah mengikuti aturan dan anjuran pemerintah terkait dengan surat izin kesanggupan.
"Kemudian kita menyerahkan standar operasional prosedur (SOP), protokoler kesehatan, lalu kita presentasi. Kemudian ada peninjauan langsung dari Disparora (Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga) dan Dinas Kesehatan," ujarnya.
Pembukaan kembali Kebun Raya Cibodas tersebut, katanya, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disiapkan.
"Terkait dengan protokoler, kita betul-betul menerapkan protokoler kesehatan. Misalnya pengunjung tidak kami perkenankan masuk kalau tidak menggunakan masker, tidak membawa 'hand sanitizer'. Sementara kurang lebih di 15 titik kita juga sudah siapkan tempat untuk mencuci tangan," katanya.
Kemudian, pengelola juga memberlakukan transaksi pembelian tiket secara daring di laman www.kebunraya.id untuk menerapkan protokol menjaga jarak bagi para pengunjung agar tidak memicu antrean di pintu masuk, sehingga kemungkinan penularan COVID-19 dapat dibatasi.
"Setelah melakukan transaksi secara online, pengunjung akan mendapatkan QR Code, dan ketika sampai di kebun raya itu langsung melakukan taping QR Code saja. Jadi tidak ada transaksi. Mengapa? Hal ini kita lakukan untuk mengurangi risiko bersentuhan. Sehingga ini diharapkan menjadi bagian dari pencegahan pandemi COVID-19," katanya.
Selain itu, petugas juga masih menyediakan beberapa tanda untuk mengedukasi dan mengingatkan masyarakat tentang perlunya mematuhi protokol kesehatan selama berkunjung di kebun raya itu.
Berikutnya, personel Satuan Gugus Tugas di Kebun Raya Cibodas juga melakukan monitoring setiap 20 hingga 30 menit sekali untuk memantau dan mengingatkan pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Jadi kita punya satgas COVID-19 yang memang memonitoring hal tersebut. Tapi memang di lapangan ada beberapa yang misalnya maskernya tidak dipakai, jadi itu kita ingatkan," demikian katanya.
Sementara itu, selain Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Bogor, yang keduanya di bawah pengelolaan LIPI, juga dibuka kembali untuk umum secara bersamaan pada Selasa (7/7), demikian kata Zaenal Arifin.
Baca juga: Kebun Raya Cibodas kembali dibuka untuk umum
Baca juga: Wisatawan asing ke Kebun Raya Cibodas turun drastis, ini penyebabnya
Baca juga: Bunga bangkai mekar kembali di Kebun Raya Cibodas LIPI
Baca juga: Kebun Raya Cibodas makin diminati, jumlah pengunjungi lampaui target
Pewarta: Katriana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020