Jakarta (ANTARA News) - Target transaksi Trade Expo Indonesia (TEI) ke-24, yang diadakan dari 28 Oktober hingga 1 November 2009 di Jakarta International Expo (JIE) Kemayoran, mencapai 230 juta dolar AS.
"Transaksinya diharapkan bisa sampai 230 juta dolar AS," kata Menteri Perdagangan (Mendag), Mari Elka Pangestu, usai membuka TEI 2009 di JIE Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Namun demikian, ia mengatakan, akan sulit memastikan total transaksi TEI kali ini, karena diperkirakan masih ada buyer yang hadir sebelum penutupan TEI.
"Sepertinya buyer ada juga yang go show sebelum tanggal 1 November nanti," ujar Mendag.
Pada acara ekspo perdagangan tahunan kali ini sebanyak 7.985 buyer dari 86 negara ikut berpartisipasi. Sebanyak 1.039 buyer yang ikut juga ada yang tergabung dari misi dagang 43 negara.
Upaya promosi TEI 2009, lanjut Mari, juga dilakukan melalui "Indonesian Trade Promotion Center" (ITPC) yang ada di 20 kota di 19 negara.
Selain itu promosi juga dilakukan melalui Atase Perdagangan yang berada di 24 negara, serta Kedutaan-kedutaan Besar Indonesia di luar negeri.
Mendag menyampaikan bahwa dengan meningkatnya persaingan dunia, Indonesia harus tampil lebih baik dengan menjaga kualitas dan orisinalitas produk dan jasa.
Upaya pengembangan ekspor lebih dilakukan secara pro-aktif melalui berbagai program yang melibatkan berbagai instansi dan pihak terkait secara menyeluruh dan terpadu, antara lain menyelenggarakan pameran berstandar internasional seperti TEI, mengembangkan dan membuka kelembagaan ekspor di luar negeri seperti ITPC guna mengintensifkan kegiatan promosi produk Indonesia di negara target pasar.
Selain itu, Mari juga menyebutkan upaya peningkatan volume dan nilai ekspor Indonesia di target-target pasar, juga melakukan diversifikasi pasar dan produk untuk peningkatan dan perluasan pasar ekspor, khususnya ekspor non migas.
Berdasarkan daftar kehadiran buyer tercatat berasal dari 27 negara tradisional dan 59 negara non tradisional.
Lebih lanjut disampaikan bahwa diversifikasi pasar dinilai efektif membantu upaya Indonesia melalui krisis ekonomi global. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009