Serang (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono merasa bersyukur bangsa Indonesia telah memiliki demokrasi namun tetap utuh dan tanpa mengalami gesekan berarti karena adanya kearifan rakyat.

"Beruntung bangsa Indonesia telah menemukan kearifan yakni kearifan rakyat sehingga kita tempuh demokrasi dengan mantap dan tak terjadi gesekan berarti," kata Wapres Boediono pada peringatan Sumpah Pemuda ke 81 yang dipusatkan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Rabu.

Wapres Boediono mengemukakan keutuhan negara NKRI sangat penting karena banyak bangsa lain terpecah-pecah. Menurut Wapres, hal itu terjadi karena adanya dasar-dasar keindonesiaan yang telah ditetapkan para pelopor kebangsaan.

Lebih lanjut Boediono menjelaskan dasar-dasar keindonesiaan merupakan hasil perjalanan yang panjang dan bahkan lebih panjang dari Sumpah Pemuda.

"Nama Indonesia mulai gagah diakui. Nama Indonesia penting karena itu dianggap memiliki kesamaan dan kesetaraan semua wilayah," kata Wapres.

Nama Indonesia, tambah Boediono , telah menghilangkan sekat-sekat yang dibuat oleh penjajah. Nama Indonesia tambah Wapres membuat politik pecah- belah yang dikembangkan kolonial Belanda bisa dipatahkan.

"Bahasa Indonesia yang digunakan secara aktif di seluruh wilayah serta kesadaran Bhinneka Tunggal Ika, kesadaran hormati perbedaan dengan tetap tidak tinggalkan kekhasan pribadi kita serta semangat toleransi itulah yang membuat Indonesia tetap berlangsung," kata Wapres yang berpidato dengan teks tersebut.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menegaskan Indonesia awal abad 20 dan Indonesia sekarang merupakan Indonesia yang sama namun berbeda.

"Indonesia sekarang tetap memperjuangkan kemerdekaan, merdeka dari kekuasaan asing, merdeka dari ketergantungan asing dan merdeka dari belenggu kemiskinan," kata Wapres.

Sebelumnya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah meminta percepatan pembangunan Pelabuhan Bojanegara, pembangunan kilang minyak dan juga percepatan pembangunan jembatan Selat Sunda Jawa-Sumatra.

Namun permintaan Gubernur Banten tersebut tidak mendapat tanggapan dari Wapres yang merupakan mantan Menko Perekonomian dan juga mantan Gubernur Bank Indonesia . Wapres Boediono hanya membacakan teks pidato yang telah dipersiapkan .

Acara yang melibatkan ribuan pemuda se Provinsi Banten tersebut juga dihadiri Menko Kesra Agung Laksono, Menegpora Andi Mallarangeng, dan Menpera Suharso Monoarfa. Hadir pula Ketua MK Mahfud MD. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009