Banyaknya temuan kasus baru, maka secara otomatis akan dilakukan penelusuran kontak sehingga target sasaran tes cepat corona juga akan semakin banyak

Kudus (ANTARA) - Pelaksanaan tes cepat penyakit virus corona di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah hingga kini baru mencapai 2.500 warga atau 62,5 persen dari target sasaran sebanyak 4.000 warga yang dimungkinkan berisiko terpapar COVID-19.

"Target sebanyak 4.000 penduduk setara 0,5 persen dari 800.000 jiwa di Kabupaten Kudus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto di Kudus, Selasa.

Baca juga: Bantul gencarkan rapid test COVID-19 massal pedagang di pasar

Hasil tes cepat saat ini, kata dia, memang baru menyasar terhadap 2.500 orang karena prioritas dari hasil penelusuran kontak erat pasien COVID-19.

Ia mengakui tidak bisa serta merta menuntaskan target tes cepat corona hingga 4.000 orang, karena harus mengikuti petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan dengan memprioritaskan hasil penelusuran kontak.

Baca juga: Kawasan potensi tinggi COVID-19 Teluk Wondama disasar tes cepat massal

Berbeda dengan pasien rawat inap di rumah sakit, kata dia, karena tergolong pasien dalam pengawasan (PDP), maka harus dilakukan tes cepat corona.

Untuk alat tes cepat corona hasil pengadaan tahap kedua tersedia sebanyak 2.500 alat tes cepat corona.

Dari jumlah sebanyak itu, sudah terdistribusikan ke semua Puskesmas di Kabupaten Kudus.

Baca juga: Tes cepat massal di Pasar Dumai negatif COVID-19

"Banyaknya temuan kasus baru, maka secara otomatis akan dilakukan penelusuran kontak sehingga target sasaran tes cepat corona juga akan semakin banyak," ujarnya.

Selain masyarakat umum, temuan kasus positif COVID-19 juga dialami tenaga kesehatan di Kabupaten Kudus.

Berdasarkan data kasus COVID-19 yang diunggah lewat https://corona.kuduskab.go.id/ hingga 6 Juli 2020 pukul 16.30 WIB, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kudus mencapai 304 kasus, sebanyak 220 kasus di antaranya dari dalam wilayah dan 84 kasus dari luar wilayah.

Pasien masih menjalani perawatan sebanyak 99 kasus, isolasi mandiri sebanyak 84 kasus, sembuh sebanyak 97 kasus dan meninggal sebanyak 24 kasus baik dari dalam wilayah maupun luar wilayah.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020