"(Oil) harga sangat bagus," kata menteri kepada wartawan di luar parlemen dan menambahkan bahwa mata uang tergelincir dan spekulasi bertanggung jawab atas kenaikan saat ini.
Sheikh Ahmad mengatakan bahwa jika harga terus meningkat menuju 100 dolar, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) harus bersidang sesi darurat.
"Kami harus menyelenggarakan sidang khusus untuk memutuskan apa yang bisa kita lakukan," katanya.
Menteri itu menyerukan kepada anggota OPEC untuk menolak memproduksi lebih banyak dari kuota produksi mereka yang diputuskan pada Desember lalu. Dia mengatakan masih ada kelebihan persediaan (overstocking) di pasar dan persediaan itu cukup untuk memenuhi permintaan pasokan lebih dari 60 hari.
"Persediaan harus lebih dari permintaan selama 55 hari," katanya.
Harga minyak, Selasa, bertahan di New York dengan kontrak utama untuk minyak jenis "light sweet crude" untuk pengiriman Desember, naik 50 sen menjadi 79,18 dolar per barel.
Sementara itu, harga minyak mentah Laut Utara Brent untuk Desember naik 47 sen menjadi 77,73 dolar pada akhir transaksi di London.
Pekan lalu, harga minyak mentah menyentuh 82 dolar per barel, tingkat tertinggi sejak 14 Oktober 2008.
OPEC, yang anggotanya memompa 40 persen kebutuhan minyak mentah dunia, dijadwalkan mengadakan pertemuan di Luanda, Angola, pada 22 Desember.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009