"Petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) itu sudah kami rekrut dan dalam waktu dekat akan ditetapkan, sehingga mereka dapat melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) pemutakhiran data pemilih mulai 15 Juli 2020," kata anggota KPU Jember Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Ahmad Hanafi di Kantor KPU Jember, Jawa Timur, Selasa.
Menurut dia, jumlah PPDP disesuaikan dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada Jember sebanyak 4.727 TPS karena satu PPDP memiliki tugas untuk melakukan pemutakhiran data pemilih per TPS, sehingga total petugas yang diterjunkan sebanyak 4.727 orang.
Baca juga: PDIP laporkan penyelenggara Pilkada Jember dukung calon perseorangan
"Setelah pembentukan PPDP nanti akan dilanjutkan dengan pemberian bimbingan teknis tentang tugas dan fungsi PPDP dalam tahapan pilkada, sehingga saat diterjunkan ke lapangan bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal," tuturnya.
Ia menjelaskan jumlah daftar pemilih yang akan dicoklit tersebut berdasarkan data sinkonisasi daftar penduduk pemilih potensial pemilu (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri dengan daftar pemilih tetap (DPT) pemilu terakhir yang mencapai 2.001.506 pemilih yang terdiri dari 1.007.071 pemilih perempuan dan 994.435 pemilih laki-laki.
"Petugas pemutakhiran data pemilih nanti harus menjalani tes cepat COVID-19 sebelum turun ke lapangan dan hal itu sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Tes cepat penyelenggara pilkada Jember cegah klaster baru COVID-19
Para petugas yang melakukan pemutakhiran data pemilih juga dibekali dengan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penyebaran virus corona sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jember.
Sebelumnya, KPU Jember juga sudah memberikan bimbingan teknis kepada anggota PPK terkait pemutakhiran dan penyusunan data pemilih, serta pengoperasian data pemilih dalam Pilkada Jember pada 3 Juli 2020.
"Acara bimtek tersebut mengundang seluruh anggota PPK divisi data, agar mereka dapat bekerja dengan teliti dan jangan sampai ada kesalahan memasukkan data atau terdapat data ganda, selain itu mereka juga harus melek teknologi," ujarnya.
Baca juga: KPU Jember targetkan partisipasi pemilih pilkada 72 persen
Ia menjelaskan dalam proses pemutakhiran dan penyusunan data pemilih nanti akan ada sedikit perbedaan dengan sebelumnya karena saat ini memanfaatkan teknologi di mana para petugas akan menggunakan telepon seluler untuk proses coklit.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020