Makassar (ANTARA News) - Layanan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar yang mengalami kemacetan pada musim kemarau telah meningkatkan penjualan air galon isi ulang dalam sebulan terakhir.
"Sejak Oktober 2009, penjualan kami meningkat sekitar 50 persen dibanding bulan sebelumnya, ketika air PDAM masih mengalir," kata salah seorang pengusaha air isi ulang, H Hasan di Makassar, Rabu.
Menurut pemilik usaha air isi ulang "Syam-Syam" ini, pada bulan September 2009 rata-rata penjualannya hanya 30 galon per hari, namun semenjak Oktober 2009 naik menjadi 60 - 70 galon per hari.
Meskipun kebutuhan air galon meningkat pada saat pelayanan air PDAM macet, ia mengatakan, pihaknya tidak menaikkan harga jual air isi ulang yang dijajakan di sekitar Kecamatan Tallo, Ujung Tanah dan Bontoala, Kota Makassar.
"Kami tetap memberlakukan harga jual Rp3.000 per galon," katanya.
Hal senada dikemukakan pengusaha air isi ulang di bilangan Jalan Pongtiku, Makassar, Asdar.
Menurut dia, meski agak terkendala untuk memperoses air isi ulang tersebut akibat pemadaman listrik yang terjadi dalam dua bulan terakhir, harga jual produksinya tidak dinaikkan.
"Padahal ada tambahan biaya, karena harus menggunakan mesin genset pada saat listrik padam," ujarnya.
Dia mengatakan, upaya mempertahankan harga Rp3.000 per galon tersebut, karena harus bersaing dengan puluhan pengusaha air isi ulang yang ada di Kota Makassar. Sehingga apabila menaikkan harga, dikhawatirkan para pelanggan akan berpindah ke tempat lain.
Sementara itu, tingginya animo menggunakan air isi ulang di Makassar diakui salah seorang ibu rumah tangga di Jalan Sunu, Makassar, Juhriana.
"Selama ini, kami hanya masak air dari PDAM, namun semenjak air PDAM macet total, terpaksa kami membeli air isi ulang dengan rata-rata pembelian tiga galon per minggu," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009