Curup, Bengkulu (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menetapkan penyakit Cikungunya yang menyerang warga Kecamatan Binduriang sebagai kejadian luar biasa (KLB).
"Meski belum dilakukan penelitian, namun mengacu dari keluhan beberapa penderita diduga terkena virus jenis Neoretrofik atau virus yang menyerang syaraf terutama di bagian persendian," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Sudirman Anshar, Selasa.
Ia menegaskan, satu orang saja terkena virus ini sudah dinamakan KLB. Penyebab penyakit ini karena perubahan cuaca yang terkadang hujan, panas dan kembali hujan.
Selain itu, banyak masyarakat yang kurang mengetahui kalau di sekitar lingkungannya kotor dan banyak kaleng bekas minuman yang tidak tertutup digenangi air sehingga menjadi sarang nyamuk.
Ada dua jenis nyamuk yang menyebabkan cikungunya yakni, nyamuk jenis Aiges Agepti dan nyamuk Aiges Alpo Fektu.
Disamping itu lanjutnya, mobilitas transportasi atau keluar dan masuknya orang yang cukup tinggi terutama antara Kabupaten Rejang Lebong dan Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatra Selatan.
Kota Lubuklinggau, belum lama ini juga ditetapkan sebagai KLB serangan virus Cikungunya.
Cikungunya bisa menyerang karena daya tahan tubuh lemah akibat penurunan gizi masyarakat.
"Kalau masyarakat kurang mengonsumsi makanan kurang bergizi akan mudah terserang penyakit tersebut," ujarnya.
Ia menganjurkan kepada masyarakat banyak menkonsumsi sayuran dan buah- buahan yang mengandung vitamin C.
Ciri-ciri penderita Cikungunya antara lain menderita demam disertai panas tinggi, menggigil, mual- mual, dan nyeri di bagian sendi.
Namun penyakit ini jika dibiarkan antara tiga hari sampai satu minggu juga akan sembuh dengan sendirinya, sehingga begitu mengkhawatirkan.
Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat yang terserang penyakit Cikungunya tidak terlalu cemas, namun tetap menjaga kebersihan lingkungan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009