Ambon (ANTARA News) - Kepala Staf TNI-AD Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menegaskan, kasus penembakan di area PT Freeport Indonesia, Kabupaten Mimika, Papua, Juli hingga Oktober karena ulah orang-orang yang tidak puas dengan keadaan di provinsi itu saat ini.

"Ini hanya ulah orang-orang atau kelompok yang tidak puas dengan keadaan yang terjadi di Provinsi Papua," kata Kepala Staf TNI-AD (Kasad), saat dikonfirmasi wartawan di Ambon, Selasa.

Kasad yang berkunjung ke Ambon dalam rangka memberikan pencerahan bagi prajurit Yonif 733/Raider Masariku dan tatap muka bersama perwira tinggi Kodam XVI/Pattimura itu, menegaskan aksi penembakan yang terus terjadi dan memakan korban juga dikarenakan ulah sekelompok orang tidak bertanggung jawab dan ingin melepaskan diri dari NKRI.

"Aksi penembakan itu dilakukan untuk menunjukkan kepada pihak lain bahwa areal perusahaan ini tidak aman untuk dikunjungi," katanya.

Dia mengatakan, berbagai langkah pengamanan telah dilakukan secara bersama dengan aparat kepolisian setempat, sehingga diharapkan mampu mengeliminir berbagai kemungkinan yang bisa terjadi dan menimbulkan korban jiwa.

Menurutnya pasukan TNI yang ditempatkan di lokasi itu telah mencukupi untuk membantu tugas pengamanan terhadap areal perusahaan PT. Freeport, sehingga belum perlu untuk dilakukan penambahan.

"Saat ini jumlah pasukan TNI yang bertugas mengamankan lokasi perusahaan itu sudah mencukupi dan mereka mampu bekerja optimal bersama-sama dengan aparat kepolisian yang juga ditempatkan di sana," katanya.

Ditanya langkah-langkah pengamanan yang dilakukan TNI termasuk mencari dan menangkap onum-oknum yang melakukan aksi penembakan, Kasad menegaskan, sudah dilaksanakan melalui koordinasi dan tanggung jawab aparat kepolisian.

"Operasinya pengamanannya dilakukan secara rutin dan bersama dipimpin aparat kepolisian, termasuk menangkap oknum-oknum yang melakukan penembakan sehingga menimbulkan korban jiwa di masyarakat," katanya.

Kasus penembakan di areal PT Freeport yang terjadi sejak 11 Juli 2009 telah menewaskan empat orang, dua diantaranya warga sipil dan puluhan orang cedera, baik karyawan Freeport sendiri maupun aparat keamanan dari Polri dan TNI.

Aksi penembakan terakhir terjadi pada Pada Selasa (20/10) sekitar pukul 09.45 WIT terhadap iring-iringan bus yang mengangkut karyawan Freeport oleh orang tak dikenal di sekitar Mile 42 ruas jalan Timika-Tembagapura.

Empat dari tujuh bus karyawan yang dikawal anggota Brimob diberondong tembakan dari sisi kiri dan kanan mengakibatkan dua karyawan terluka.

Kedua karyawan yang terluka itu yakni Kristian dan Rudi Parendeng saat ini dirawat di RS SOS Tembagapura dan Klinik Kuala Kencana.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009