Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Emi Frizer, mengatakan salah satu maskapai penerbangan lokal Dimonim Air mengerahkan satu unit pesawatnya untuk membantu mencari korban kapal tenggelam yang hingga saat ini masih dalam pencarian.

"Saat ini tersisa enam korban kapal tenggelam yang belum ditemukan. Tadi satu korban ditemukan mengapung dan dalam kondisi MD. Proses pencarian ini juga dibantu oleh salah satu maskapai penerbangan yakni Dimonim Air dengan jenis pesawat Cessna Grand Caravan (C208B)," katanya kepada ANTARA di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan bahwa maskapai penerbangan itu ikut membantu pencarian selama 30 menit dengan ketinggian 1.200 kaki ketika hendak melakukan penerbangan menuju pulau Sabu.

Frizer mengatakan bahwa walaupun sudah dibantu untuk mencari dari udara, namun hasilnya masih nihil. Karena dari atas ketinggian tersebut pihaknya hanya melihat gulungan ombak yang sangat besar.

Baca juga: Pertemuan arus sulitkan pencarian korban kapal tenggelam di Kupang

Baca juga: Satu lagi korban kecelakaan kapal di Kupang ditemukan meninggal

Kehadiran Dimonim Air juga kata dia sangat membantu karena, tim gabungan bisa mempunyai mata untuk memantau dan mencari korban kapal tenggelam dari udara.

"Hasilnya juga nihil karena terlihat juga ombak sangat tinggi dari ketinggian tersebut," tutur dia.

Selain dibantu oleh Dimonim Air dari udara, proses pencarian di laut juga melibatkan nelayan, Pol Air dengan kapal patrolinya, Tagana, BPBD, KP3 Rote dan instansi terkait lainnya.

Pihaknya bersyukur karena di pencarian hari ketiga, pada Selasa (7/7) hari ini sudah ditemukan satu korban yang hilang saat kecelakaan kapal ikan tersebut, dalam keadaan meninggal dunia.

Sebelumnya diberitakan pada Ahad (5/7) sebuah kapal yang diketahui merupakan kapal ikan tenggelam di perairan Pukuafu kabupaten Kupang akibat diterjang gelombang setinggi 2,5 meter.

Sebanyak 29 orang yang ikut dalam kapal ikan itu ikut tenggelam. Akibat tenggelamnya kapal tersebut, sebanyak empat orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Dua diantaranya anak-anak, satu orang balita berusia 11 bulan dan satu lagi ditemukan pagi tadi berjenis kelamin wanita, belum diketahui identitas lengkapnya.

Frizer juga mengatakan bahwa proses pencarian akan terus dilakukan, sampai seluruh korban kapal tenggelam ditemukan.*

Baca juga: Basarnas evakuasi 21 orang penumpang kapal tenggelam di Wakatobi

Baca juga: Dishub NTT bersama KSOP investigasi kapal tenggelam

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020