"Sejumlah 43 kabupaten dan kota masuk zona hijau di mana tidak ada kasus baru," kata dia di Graha BNPB Jakarta, Selasa.
Kemudian sebanyak 175 kabupaten dan kota dengan risiko rendah, 180 daerah risiko sedang dan 55 kabupaten dan kota dengan status risiko tinggi.
Hasil pemetaan zonasi risiko daerah tersebut dikumpulkan gugus tugas dari 514 kota dan kabupaten di Indonesia selama satu pekan terakhir.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Mataram di atas 60 persen
Baca juga: Ratusan warga jemput paksa jenazah COVID-19 di RSUD Kota Mataram
"Data yang kita analisis yaitu data terakhir pada 5 Juli karena kami menganalisis secara kumulatif mingguan," katanya.
Jika merujuk pada perkembangan data zonasi risiko per kabupaten dan kota di Indonesia sejak 31 Mei hingga 5 Juli 2020 zona hijau terus berfluktuatif.
Pada 31 Mei 2020 zona hijau di Indonesia sebesar 19,84 persen kemudian turun menjadi 17,90 persen pada 7 Juni 2020.
Selanjutnya pada 14 Juni tercatat 16,55 persen namun kembali turun menjadi 14,4 persen pada 21 Juni 2020. Kemudian setelah diperbaharui pada 28 Juni zona hijau naik menjadi 19,3 persen.
"Dan saat ini zona hijau semakin bertambah sebesar 20,2 persen dari seluruh 514 kabupaten dan kota yang di Indonesia," ujarnya.
Selain zona hijau, gugus tugas juga mencatat zona risiko rendah per 5 Juli sebesar 34,1 persen, risiko sedang 35 persen dan zona risiko tinggi 10,7 persen.*
Baca juga: Menko PMK ajak masyarakat nikmati protokol kesehatan
Baca juga: Doni Monardo: Papua Barat cukup berhasil kendalikan COVID-19
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020