Dengan bantuan KBRI Muscat, 180 WNI tersebut dan 1 warga negara asing pemegang KITAS di Oman ikut dalam repatriasi mandiri ke Indonesia pada Senin (6/7), menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Penerbangan khusus pesawat Garuda Indonesia A-330 300 yang mengangkut para WNI itu bertolak dari Muscat pukul 01.30 waktu setempat menuju Jakarta dengan transit di Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, untuk pengisian bahan bakar.
Baca juga: Satu WNI di Oman positif COVID-19
Duta Besar RI untuk Oman, Musthofa Taufik Abdul Latif, melepas secara langsung keberangkatan 180 orang WNI peserta repatriasi di Oman di bandara internasional Muscat.
Para WNI peserta repatriasi tersebut terdiri dari pekerja migran formal yang mengalami pemutusan kontrak kerja, anak buah kapal, pekerja migran sektor domestik yang telah selesai kontrak, dan WNI yang terlantar termasuk 12 orang jamaah tabligh yang berada di Oman sejak Maret 2020.
Menurut keterangan KBRI Muscat, para WNI yang direpatriasi itu merasa lega dapat kembali ke Indonesia karena sudah tertahan di Oman selama empat bulan.
Repatriasi mandiri itu merupakan yang pertama kali bagi WNI di Oman dan sempat mengalami penundaan akibat proses perizinan mendarat di Oman.
Sejak 29 Maret 2020, Pemerintah Oman menghentikan semua penerbangan reguler domestik dan internasional dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19, dan sampai saat ini penerbangan belum dibuka kembali.
Baca juga: Oman minta pegawai perusahaan pemerintah usia 60 tahun ke atas pensiun
Baca juga: Sejumlah bisnis komersial di Oman dibuka kembali
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020