Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) telah menyiapkan dana mencapai 200 juta dolar AS untuk pembiayaan dan peningkatan perdagangan dengan dua negara Afrika, yakni Aljazair dan Tunisia.
"BNI siap memfasilitasi perusahaan yang siap investasi ke dua negara (Aljazair dan Tunisia)," kata Direktur Internasional dan Treasury BNI Bien Subiantoro, dalam konferensi pers "BNI Inspiring Investment Year" di Jakarta, Selasa.
Menurut Bien, fasilitas tersebut diberikan untuk meningkatkan pangsa pasar nilai perdagangan Indonesia dengan dua negara Afrika utara tersebut.
Dia mengemukakan BNI memiliki kesiapan untuk mendukung para pelaku usaha di Indonesia dalam melakukan akses pasar global dan sebaliknya.
Bien menegaskan bahwa kegiatan "BNI Inspiring Investment Year" ini merupakan komitmen BNI untuk meningkatkan aktifitas perdagangan internasional bagi pelaku bisnis di Indonesia sehingga berpeluang untuk terciptanya peningkatan devisa negara.
Dalam acara ini BNI bekerja sama dengan KBRI Aljazair dan Tunisia mengadakan one one on one meeting yang menjembatani kepentingan perdagangan Indonesia dan dua negara tersebut.
Duta Besar Indonesia untuk Aljazair Yuli Mumpuni Widarso, dalam kesempatan yang sama, mengatakan bahwa Indonesia memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan perdagangan dengan Aljazair karena semua kebutuhan di negara tersebut sebagaian besar impor.
Namun Yuli menyayangkan masih kecilnya pangsa pasar produk Indonesia ke Alzair. "Market share (pangsa pasar)Indonesia di Aljazair kurang dari 1 persen dan tahun lalu ekspor hanya sebesar 324 juta dolar AS," katanya.
Yuli mengatakan rendahnya ekspor ke negara tersebut dikarenakan tingginya tarif pajak pertambahan nilai (PPN).
Namun Dubes optimistis, melalui beberapa kerjasama seperti dengan BNI yang mengundang 35 nasabahnya, akan mampu menaikkan ekspor ke Aljazair.
"Sampai Desember 2009, ekspor akan meningkat hingga mencapai 500 juta dolar AS. Ini juga didukung melalui BNI," katanya.
Ekspor Indonesia ke Aljazair sebagian besar berupa komoditas pertanian, seperti Kopi, Kelapa Sawit serta produk-produk pertanian lain.
Sedangkan sektor otomotif dan minyak pelumas atau oli, ban juga memiliki peluang yang besar, katanya.
Sementara Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Ibnu Said mengatakan ekspor RI ke Tunisia sampai Juni 2009 mencapai 49,7 juta dolar. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009