"Paparan sinar matahari dalam jangka waktu lama dan terus-menerus dapat menyebabkan kelainan kulit yang lama-kelamaan bisa menimbulkan tumor kulit, karena itu penggunaan pakaian tertutup dapat mengurangi dampak tersebut," katanya di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia pada diskusi "gaul oke, tapi sya`ri", masyarakat khususnya remaja saat ini cenderung banyak yang memakai baju terbuka dan ketat. Padahal dalam segi kesehatan hal itu dapat mengganggu kinerja organ tubuh.
"Kulit yang tidak tertutupi pakaian karena terkena sinar ultraviolet lama-kelamaan akan terjadi kelainan kulit, sedangkan penggunaan pakaian ketat akan mengganggu kelancaran aliran darah yang mengalir dalam tubuh," katanya.
Ia mengatakan pakaian ketat juga akan menyebabkan timbulnya jamur pada kulit sehingga masyarakat khususnya remaja sebaiknya memakai pakaian yang bersih, tertutup, dan tidak ketat yang dapat melindungi`kulit dari paparan sinar matahari.
"Sebagai seorang manusia dalam berpakaian tetap perlu menjaga kesehatan dengan memakai pakaian syar`i, yakni pakaian yang bersih, sehat, dan tertutup," kata dosen Fakultas Kedokteran UMY itu.
Wakil Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UMY Muhammad Syamsudin MAg mengatakan, dalam perspektif pendidikan, busana itu dikatakan syar'i ketika tidak menimbulkan persepsi negatif dari orang lain.
Namun, menurut dia, selain dalam berbusana penampilan juga harus didukung dengan perilaku dan tutur kata yang baik. Ketika dalam berbusana saja yang baik tetapi perilaku maupun tutur katanya jelek, stigma yang muncul tetap saja negatif.
Ia mengatakan masyarakat khususnya remaja terlihat gaul tidak hanya didukung oleh busana tetapi juga pengetahuan maupun perilaku yang baik.
Masyarakat atau remaja yang gaul bisa dimulai dengan menanamkan rasa percaya diri dengan peningkatan jaringan pribadi, banyak membaca buku, dan menambah ilmu.
"Selain itu perlu selektif terhadap arus lokal maupun global, jika baik diambil, jika buruk ditinggalkan," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009