Jakarta (ANTARA) - Puluhan pemandu wisata di Paris mengenakan masker dan memegang potret Mona Lisa saat berunjuk rasa di luar museum Louvre, Senin (6/7), untuk meminta dukungan dari pemerintah agar mereka bisa melewati krisis virus corona dan minimnya wisatawan.
Dilansir Reuters, mereka berkumpul di depan piramida kaca Louvre di saat museum itu mulai dibuka lagi untuk pengunjung setelah empat bulan ditutup akibat pandemi.
Pada Mei, Prancis mengumumkan langkah-langkah senilai 18 miliar euro untuk mendukung sektor pariwisata yang terdampak pandemi global.
Baca juga: Museum Louvre Paris siap dibuka kembali awal Juli
Baca juga: Paris tutup Eiffel hingga Museum Louvre cegah COVID-19
Namun salah satu pengunjuk rasa, Margot Schmitz, mengatakan dana tersebut sepertinya tidak menyentuh pemandu wisata, yang kebanyakan memiliki kontrak jangka pendek dan berisiko menghadapi kesulitan finansial.
"Pemerintah tidak mendengarkan," kata Schmitz. "Kami tidak punya suara."
Mungkin baru beberapa bulan sebelum banyak turis mancanegara kembali ke Paris seperti sebelum pandemi.
Tempat wisata seperti Menara Eiffel baru dibuka lagi pada 25 Juni lalu. Durasi penutupan menara Eiffel selama pembatasan wilayah mencapai rekor terlama setelah Perang Dunia II.
Istana Versailles kembali dibuka pada 6 Juni, sementara museum Louvre boleh didatangi pengunjung pada 6 Juli.
Louvre, yang memiliki 9,6 juta pengunjung tahun lalu, ditutup pada bulan Maret, beberapa hari sebelum Prancis melakukan lockdown nasional yang ketat untuk membendung penyebaran virus.
Baca juga: China keluarkan peringatan perjalanan ke Kanada
Baca juga: Mewahnya hotel berlapis emas di Hanoi
Baca juga: Perbatasan Spanyol-Portugal dibuka lagi setelah tiga bulan ditutup
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020