Jakarta (ANTARA News) - PT BW Plantation Tbk (BWPT) perusahaan di sektor perkebunan dengan bisnis inti minyak sawit mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 4.037.082.000 lembar saham. Harga perdana penawaran adalah Rp550 per lembar saham.

Presiden Direktur BW Plantation, Abdul Halim Ashari di Jakarta, Selasa menjelaskan, sekitar 90 persen dana hasil penerbitan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) akan digunakan untuk membiayai program penanaman kelapa sawit di lahan milik anak perusahaan, sedangkan sisanya 10 persen akan digunakan untuk modal kerja.

"Manajemen menargetkan sampai akhir 2011, lahan tertanam di lahan Perseroan termasuk plasma sebanyak kurang lebih 64 ribu hektar yang tersebar di seluruh lahan yang dimiliki oleh anak perusahaan," ujarnya.

Ia mengatakan, perseroan menargetkan hingga tiga tahun mendatang mampu memproduksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) naik 15 persen hingga 20 persen.

"Tahun ini kita menargetkan CPO hingga 90.000 ton dengan dukungan kawasan baru kurang lebih 18.400 hektar," kata Halim.

Dia berharap hingga tahun 2012, seluruh kawasan yang telah ditanami akan menghasilkan sehingga dapat meningkatkan volume produksi tandan buah segar (TBS) dan CPO.

Sementara itu, Direktur Keuangan BWPT Iman Faturachman menargetkan hingga akhir tahun ini angka penjualan sebesar Rp600 miliar dan laba bersih Rp200 miliar.

Hingga kuartal III/2009, penjualan mencapai Rp459 miliar dengan laba bersih Rp148 miliar.

Pasca IPO, komposisi kepemilikan saham dengan kode perdagangan BWPT terdiri atas PT BW Investindo 38,89 persen, Fendalton Investment Ltd 23,33 persen, PT Mitra Energi 3,89 persen, PT Wahana Platinum Indonesia 3,89 persen dan publik 30 persen.

Sementara anak perusahaan BW Plantation, PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP) di Kalimantan Tengah, PT Adhiyaksa Darmasatry (ADS) juga di Kalimantan Tengah. PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS) di Kalimantan Timur, PT Wana Catur Jaya Utama (WJU) dan PT Bumihutani Lestari (BHL) di Kalimantan Tengah, PT Satria Manunggal Sejahtera (SMS) dan PT Agrolestari Kencana Makmur (AKM) di Kalimantan Barat. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009