BMKG menyatakan gempa yang berpusat di koordinat 6.12 Lintang Selatan dan 110.55 Bujur Timur, sekitar 53 km barat laut Jepara, pada kedalaman 578 km tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdianto mengatakan bahwa belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut.
"Gempa tersebut memang tidak dirasakan oleh warga, termasuk informasi di wilayah pantai hingga kini juga tidak ada laporan masuk terkait gempa tersebut," katanya.
Seorang warga Kecamatan Keling di Jepara yang sedang berada di luar rumah saat gempa terjadi mengatakan bahwa dia tidak merasakan getaran gempa.
"Saya justru baru mengetahui jika pukul 05.54 WIB terjadi gempa," kata Hari, warga Keling.
Anwar, warga Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Jepara, juga tidak merasakan getaran gempa. Demikian pula dengan warga yang tinggal di Pulau Karimunjawa.
Namun seorang warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku merasakan getaran gempa. "Saya merasakan getaran yang disebutkan pusat gempanya ada di Kabupaten Jepara," kata Arif, warga Bantul.
Arwin mengatakan, sejak awal tahun 2020 sampai sekarang Kabupaten Jepara sudah tiga kali menghadapi gempa, namun semuanya tidak sampai menimbulkan kerusakan.
Baca juga:
Wilayah selatan Jatim sering diguncang gempa, masyarakat perlu waspada
BMKG pasang tiga alat peringatan dini gempa bumi di Alor NTT
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020