Jakarta (ANTARA) - Vietnam kemungkinan bisa menggelar Grand Prix Formula 1 paling lambat November nanti ketika negara tersebut dalam tiga bulan terakhir tidak menemui kasus transmisi domestik virus corona, demikian otoritas setempat.
"Kami sedang menaksir semua isu terkait virus dan akan membahasnya dengan penyelenggara. Semoga balapan bisa dilanjutkan di akhir November," Ketua Komite Rakyat Hanoi Nguyen Duc Chung di pertemuan dengan media, seperti dilansir Reuters, Senin.
Grand Prix Vietnam seharusnya digelar di Hanoi pada 5 April namun tertunda karena pandemi COVID-19.
Chung tidak mengelaborasi soal hal itu dan belum mendiskusikannya dengan F1.
Baca juga: F1 tanpa penonton lebih baik ketimbang tidak balapan sama sekali
Baca juga: Bottas merasa hindari banyak "peluru" demi menangi Grand Prix Austria
Sementara itu F1 telah memulai musim yang tertunda sejak Maret lalu dengan seri pembuka di Austria akhir pekan lalu.
Sejauh ini delapan seri telah dirilis di kalender revisi namun belum jelas berapa total balapan musim ini yang akan digelar.
Berkat program tes yang agresif dan sistem karantina yang terpusat, Vietnam mampu menahan jumlah infeksi COVID-19 sebanyak hanya 369 kasus, sebagian besar dari itu mencapai kesembuhan. Tak ada laporan terkait kematian akibat virus corona di negara itu.
Baca juga: Norris syok hingga termangu setelah rebut podium perdananya di F1
Baca juga: Walau cuma runner-up Grand Prix Austria, Leclerc serasa menang
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020