Tangerang (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri (Deplu) memulangkan 72 tenaga kerja wanita (TKW) bermasalah yang bekerja di Kuwait, melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Senin.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Deplu, Teguh Wardoyo mengatakan pemulangan TKW tersebut terbagi dua gelombang dengan jumlah TKW 36 orang setiap pemulangan.
Jadwal pemulangan TKW gelombang pertama pada pukul 16.00 WIB dengan menggunakan pesawat Singapura Airline (SQ 960), sedangkan gelombang kedua sekitar pukul 19.00 WIB.
Teguh mengungkapkan para TKW yang dipulangkan tersebut, terkait berbagai permasalahan di tempat kerjanya, seperti pelecehan, korban upaya pemerkosaan, tindak kekerasan dan tidak menerima gaji.
"Kebanyakan TKW terlibat masalah dengan majikannya," kata Teguh.
Penanganan pemulangan TKW tersebut, menurut Teguh Deplu bekerja sama dengan Departemen Sosial (Depsos), Departemen Kesehatan (Depkes), Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Mabes Polri.
Teguh menyatakan Deplu menyerahkan masalah pemulangan TKW tersebut ke pihak BNP2TKI untuk ditindaklanjuti terkait prosedur awal pemberangkatan para tenaga kerja itu.
Pemeriksaan sementara menunjukan para TKW bermasalah itu, memegang kelengkapan dokumen untuk pemberangkatan tenaga kerja termasuk Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang terdaftar secara resmi.
"Namun BNP2TKI akan menindaklanjuti kelengkapan dokumen dan prosedur keberangkatan TKW tersebut, apakah resmi atau tidak," ujar Teguh seraya menambahkan para TKW bermasalah tersebut bukan korban perdagangan manusia (traffcking).
Setelah kembali ke tanah air, rencananya Depsos dan Depkes akan mengarantina sementara puluhan TKW itu di sebuah penampungan Perlindungan Trauma Center, untuk memulihkan psikis dan kesehatan, serta membantu pemulangan ke kampung halamannya.
Teguh menjelaskan saat ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kuwait menampung sekitar 646 TKW bermasalah termasuk 72 tenaga kerja yang pulang ke tanah air.
Berdasarkan program kerja dengan sembilan perwakilan negara, Deplu mengupayakan pemulangan tenaga kerja bermasalah secara bertahap, termasuk perwakilan dari Kuwait dengan jumlah TKW bermasalah mencapai 646 orang.
"Deplu menargetkan proses pemulangan seluruh TKW bermasalah di Kuwait akan selesai sebelum tahun 2010," kata Teguh.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009