Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menyambut baik temuan potensi sumber baru dari Blok Meulaboh dan Singkil di perairan pantai barat-selatan Aceh.
Hal tersebut sesuai Joint Study Assessment (JSA) yang dilakukan perusahaan migas asal Singapura, Conrad Petroleum dengan menggandeng Universitas Pembangunan Nasional Veteran dan Frontier Point Ltd dengan menggandeng Universitas Trisakti Indonesia.
“Kalau memang ini benar, tentu ini sangat menggembirakan karena Aceh memiliki sumber potensi migas baru di Indonesia maupun dunia,” kata Bupati Aceh Barat, Ramli MS di Meulaboh, Senin.
Menurutnya, temuan potensi migas baru tersebut tentunya diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, sekaligus dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat di daerah ini.
Baca juga: Pemerintah temukan potensi sumber migas Blok Singkil-Meulaboh
Ramli MS juga menyatakan pemerintah daerah juga siap membuka peluang investasi kepada siapa pun untuk mengeksploitasi sumber daya alam (SDA), sesuai dengan regulasi dan perundang-undangan yang berlaku.
“Intinya kita berharap potensi sumber migas baru dari Blok Singkil dan Blok Meulaboh di perairan barat selatan Aceh ini, menjadi harapan baru bagi masyarakat Aceh, untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan di daerah,” kata Ramli MS.
Sebelumnya, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menyebutkan Provinsi Aceh berpeluang mendapat potensi sumber baru migas dari Blok Singkil dan Blok Meulaboh di perairan pantai barat-selatan Aceh.
Divisi Eksplorasi dan Eksploitasi, Ibnu Hafizh, dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (3/7) lalu menyebutkan bahwa kabar menggembirakan ini merupakan bukti bahwa industri hulu migas di Aceh semakin menunjukkan tren positif di mana minat dari perusahaan-perusahaan migas baik dari dalam maupun luar negeri cukup tinggi untuk berinvestasi di provinsi paling barat Indonesia ini.
Baca juga: Aceh sambut baik rencana Conrad Petroleum studi blok migas
"Informasi ini dipaparkan dalam presentasi akhir studi bersama di Wilayah Kewenangan Aceh untuk Offshore South West Aceh (OSWA) Blok Singkil oleh Conrad Petroleum dan North West Aceh (ONWA) Blok Meulaboh oleh Frointier Point Ltd melalui video conference pada minggu lalu di hadapan Tim Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Aceh," ujarnya.
Dalam presentasi disebutkan bahwa Conrad Petroleum Ltd dan Frontier Point Ltd berminat melanjutkan hasil studi bersama ke penawaran langsung untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di area tersebut.
Ibnu menyebutkan total potensi di Blok Singkil dengan asumsi P50 adalah sebesar 296 miliar kaki kubik gas (BCF), sedangkan Blok Meulaboh memiliki potensi Minyak Bumi dengan asumsi P50 sebesar 192 juta barel minyak (MMBO) dan potensi gas dengan asumsi yang sama sebesar 1,1 triliun kaki kubik gas (TCF) yang ditangani oleh Frontier Point Ltd.
Berdasarkan hasil studi bersama tersebut, potensi hidrokarbon diyakini berada pada Wilayah Kerja Offshore South West Aceh (Blok Singkil) dengan luas area kerja sebesar 8200 km2 dan Offshore North West Aceh (Blok Meulaboh) seluas area 9.200 km2, dengan risiko geologi rata - rata moderate to high risk khususnya di keberadaan source rock.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020