Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak mentah lebih rendah di perdagangan Asia, Senin, karena investor mengambil untung setelah harga melonjak naik ke tingkat tertinggi dalam satu tahun pekan lalu, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember turun 54 sen menjadi 79,96 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP. 

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember berkurang 46 sen menjadi 78,46 dolar per barel.

Minyak mentah New York mencapai 82 dolar pada Rabu, tingkat tertinggi sejak 14 Oktober 2008 karena dolar merosot, mendorong selera investor memagang mata uang kuat.

Pelemahan mata uang AS biasanya mendorong harga minyak mentah karena pemegang unit asing kuat mendapatkan harga lebih murah untuk berinvestasi dalam minyak berjangka denominasi dolar.

Penurunan harga diperkirakan akan terbatas karena dolar kemungkinan akan tetap lemah, kata para analis.

"Selama jangka menengah, dolar AS masih akan terdepresiasi lebih lanjut," kata analis dari Bank DBS Singapura, dalam sebuah laporan.

Sebuah data utama ekonomi AS akan diumumkan minggu ini, termasuk angka pertumbuhan kuartal ketiga ekonomi terbesar dunia, juga diharapkan memiliki diperkirakan berpengaruh terhadap harga minyak, kata para analis.

Perekonomian AS diperkirakan akan tumbuh rata-rata 3,0 persen dalam kuartal ketiga setelah empat kuartal mengalami kontraksi, tetapi analis Capital Economics yang berbasis di London memperkirakan pertumbuhan sedikit di atas 4,0 persen.

"Kami menduga bahwa pasar mungkin akan terkejut dengan rilis angka PDB pertama kuartal ketiga, bukan hanya karena mereka akan mengkonfirmasi bahwa resesi telah berakhir," analis Capital Economics mengatakan dalam sebuah laporan.

"Ke depan, penurunan tajam dalam tingkat likuidasi persediaan di samping percepatan dalam tingkat pertumbuhan investasi bisnis harus memastikan bahwa pertumbuhan PDB tetap kuat dalam paruh pertama tahun depan," kata mereka.

AS adalah pengguna energi terbesar dunia dan terjerumus ke dalam resesi yang telah mengirim harga minyak mentah jatuh dari tertinggi sepanjang sejarah lebih dari 147 dolar pada tahun 2008 menjadi sekitar 32 dolar pada Desember.

Baru-baru ini tanda-tanda pemulihan sedang berlangsung, sebagian telah menjadi faktor di belakang lonjakan harga minyak mentah.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009