Jakarta,(ANTARA News) - Kementerian Negara BUMN segera mempersiapkan tujuh calon pengganti direksi dan komisaris di sejumlah BUMN, sebagai bagian dari agenda program 100 hari.
"Beberapa komisaris dan direksi segera diganti," kata Menneg BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Menko Perekonomian, usai Rapat Koordinasi menjelang National Summit, di. Gedung Depkeu, Lapangan Banteng, Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, sejumlah nama yang segera diganti antara lain, Komisaris Utama PT Pertamina, Jenderal (Purn) Polisi Sutanto yang kini menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Anggota Komisaris Pertamina Gita Wirjawan yang kini menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina Waluyo kini menjadi anggota KPK.
Di perusahaan minyak dan gas negara ini juga masih tersisa jabatan kosong pada posisi direktur hulu. Sementara itu, jabatan lain yang masih lowong adalah Komisaris Utama PT Krakatau Steel yang ditinggalkan Taufiqurrahman Ruki, setelah yang bersangkutan terpilih menjadi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Demikian halnya Tumpak Hatorangan Panggabean komisaris PT Pos Indonesia, yang segera menjadi anggota KPK. "Dia (Tumpak) kan masih definitif, kalau sudah ada kepastian kita juga akan ganti," ujarnya.
Sedangkan di Perum Bulog, Mustafa Abubakar meninggalkan posisi Direktur Utama. "Saya sudah terima laporan bahwa di sejumlah BUMN harus segera ada pergantian. Karena masa kepengurusannya sudah selesai, dan ada juga karena pejabat ditetapkan menduduki jabatan di pemerintahan," tegas Mustafa.
Meski begitu ia tidak merinci kapan pergantian seluruh pejabat tersebut direalisasikan. "Ini masih dalam proses, karena tidak dimungkinkan seorang merangkap jabatan. Jadi... sesegera mungkin," katanya.
Terkait dengan dirinya yang sebelum menjadi Menteri BUMN adalah orang nomor satu di Bulog, Mustafa menuturkan, sudah ada pelaksana tugas (Plt).
"Saya tidak lagi merangkap jabatan, karena sudah ada penggantinya," tegasnya tanpa merinci nama Plt yang dimaksud.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009