Manado (ANTARA News) - Pernik dan aksesoris-aksesoris Natal mulai diperdagangkan di beberapa pusat perbelanjaan di Manado, padahal perayaan sakral umat Kristiani itu baru akan digelar 25 Desember 2009.

Pantauan ANTARA, Minggu, sejumlah aksesoris Natal itu dijual di kawasan bisnis Mega Mass dan Mega Mall, G,. kawasan pertokoan kompleks Gereja Sentrum Manado, Golden Swalayan, Multy Mart dan sebagainya.

Sejumlah aksesoris yang diperdagangkan, di antaranya pohon Natal dilengkapi lampu-lampu dan hiasan Santa Claus, sebagai simbol perayaan itu, hingga pernik-pernik lainnya.

Sejumlah pedagang yang dihubungi mengatakan penjualan asesoris Natal atas pesanan sejumlah warga karena banyak kegiatan akan digelar pada akhir tahun.

"Umumnya pernik Natal dipesan dalam bentuk stok yang banyak, guna dibawa ke Gereja, organisasi kemasyarakatan, perkantoran dan sebagainya," kata Julia, salah satu pedagang di kawasan bisnis Mega Mass.

Harga jual paling mahal dan diminati masyarakat adalah Pohon Natal impor dari Cina, Filipina dan negara luar lainnya, yakni kisaran Rp500 ribu hingga Rp2,5 juta, sesuai dengan variasi yang ditawarkan pada pembeli.

Bahkan aksesoris Natal untuk perlengkapan telefon genggam, perhiasan rumah dan berbagai pakaian juga diminati masyarakat, sehingga kemungkinan besar akan ada penambahan pasokan dari luar daerah, karena prediksi peningkatan pembeli akan membludak pada akhir tahun 2010.

Sementara itu, pohon Natal buatan warga Sulut dari olahan tanaman pinus, juga marak dijual di Manado, karena harganya relatif lebih murah dari pohon Natal impor.

"Kami juga menjual pohon Natal pinus atas pesanan warga, namun ada yang akan dijual bebas sesuai dengan harga variasi," kata Johnli, pengusaha dari Kecamatan Modoinding, Minahasa Selatan, dan menambahkan sebagian besar harga pohon Natal pinus di bawah Rp1 juta atau sesuai dengan ukuran.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009