Islamabad (ANTARA News/AFP) - Tentara Pakistan pada Minggu menyatakan bahwa setelah usaha "hebat", tentara menduduki bukit penting dalam serangan besar terhadap Taliban di daerah suku baratlaut dekat tapal batas Afganistan.
"Pada hari ini, sesudah gerakan gencar, pasukan keamanan mengamankan bukit penting Tarkona Narai setelah usaha 16 jam," kata pernyataan tentara.
Tentara maju lebih jauh ke kedudukan pejuang sesudah menguasai Kotkai, kampung halaman Pemimpin Taliban Hakimullah Mehsud, mengamankan pegunungan penting, katanya.
"Dalam 24 jam belakangan, 15 `teroris` tewas selama gerakan pasukan keamanan di Waziristan Selatan. Pasukan keamana kehilangan satu tentara dan tiga lagi cedera," kata pernyataan itu.
Pakistan melancarkan serangan di wilayah setengah mandiri Waziristan Selatan pada 17 Oktober dan tentara menyatakan hampir 200 pejuang dan sekitar dua lusin tentara tewas sejak itu.
Jumlah itu tidak mungkin dipastikan secara mandiri, karena daerah tersebut tertutup dan jaringan perhubungan putus.
Pasukan terlibat bakutembak dengan gerilyawan dalam gerak maju mereka dari Kotkai menuju daerah Shesham Wam dan Baddar di wilayah suku di perbatasan Afganistan, kata pejabat.
Jet tempur dan helikopter memberikan dukungan pada pasukan darat, kata pejabat.
Tentara menyatakan banyak rumah di Kotkai diubah menjadi lubang perlindungan oleh gerilyawan dan tempat pelatihan bagi pembom jibaku.
"Pasukan keamanan berada dalam gerakan membersihkan daerah itu dari bom dan ranjau," kata jurubicara tentara, Mayor Jenderal Athar Abbas, dalam jumpa wartawan pada Sabtu.
Tentara mengerahkan 30.000 anggotanya menghadapi sekitar 10.000 hingga 12.000 gerilyawan Taliban di daerah tempat gerilyawan terkait dengan Alqaida diperkirakan merencanakan serangan terhadap pasukan Barat serta tentara Pakistan.
Daerah kantong suku Pakistan itu menjadi pangkalan ratusan gerilyawan, yang lari dari Afganistan setelah serbuan pimpinan Amerika Serikat menggulingkan pemerintah Taliban di Afganistan pada ahir 2001.
Walaupun pemerintah mengatakan akan melakukan pukulan menentukan terhadap Taliban, gerilyawan itu terus melakukan serangan di kota Pakistan sejak gerakan tersebut dimulai, dengan tentara sebagai sasaran utama.
Hampir 200 orang tewas dalam serangan bulan ini saja.
Kelompok bersenjata bersepeda motor pada Minggu menembak mati menteri pendidikan di pemerintahan propinsi Baluchistan, Pakistan, kata Shafiq Ahmed Khan di kota Quetta, polisi dan petugas rumahsakit.
"Ia luka di kepala dan tewas akibat lukanya di perjalanan ke rumahsakit," kata dokter di rumahsakit utama kota itu, ibukota propinsi Baluchistan.
Pada pekan lalu, kelompok bersenjata menembak tewas seorang brigadir jenderal Pakistan dan sopirnya di Islamabad, ibukota Pakistan, saat tentara negara tersebut melancarkan serangan terhadap Taliban, kata polisi.
Orang bersenjata mengendarai sepeda motor membunuh Brigadir Jenderal Moin Haider dan sopirnya, kata perwira polisi kota Tahir Alam.
Seorang pengawalnya cedera dalam serangan tersebut.
Pada awal pekan lalu, dua pembom jibaku menyerang universitas di Islamabad, menewaskan seidkit-dikitnya empat orang. Pada hari berikutnya, pemerintah memerintahkan sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negeri diliburkan.
Sebagian besar dari sekolah dan pergurunan tinggi itu hingga Kamis masih tutup.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009