Sukabumi (ANTARA News) - Sebanyak 300 peternak asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan mengadukan Menteri Kesehatan (Menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih ke Komisi IX DPR RI pada Senin (26/10) guna meminta pertanggungjawabannya terkait pengambilan sampel darah kepada para peternak.
Menkes yang sebelumnya menjabat Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Bio Medis dan Farmasi, Departemen Kesehatan (Depkes) pernah mengambil sampel darah para peternak di tiga Kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yakni Kecamatan Cicurug, Cikembar dan Kebonpedes pada 2007.
"Pengambilan sampel darah tersebut dilakukan karena pada tahun 2005 di daerah tersebut terdapat unggas yang positif flu burung," kata Ketua Kelompok Peternak Rakyat Ayam Kampung (Keprak) Sukabumi, Ade M Zulkarnain, di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, proses pengambilan sampel darah yang dilakukan tanggal 25 Januari 2007 tersebut melibatkan dua orang warga asing yang berasal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berkewarganegaraan Belanda.
Selepas diambil sampel darahnya tersebut, lanjut dia, warga sama sekali tidak diberitahukan terkait hasil pemeriksaan, sehingga membuat tanda tanya di kalangan peternak.
"Apalagi selama 18 bulan lembaga yang dipimpin Endang tidak memberikan jawaban yang diajukan para peternak. Kami mengajukan surat kepada Menkes Siti Fadilah Supari tanggal 18 Agustus 2008," jelas Ade.
Dalam surat itu, kata dia, para peternak meminta transparansi hasil pengambilan sampel dan Menkes Siti Fadilah Supari dalam jangka waktu sepuluh hari mengirimkan tim ke para peternak di Sukabumi.
Menurut dia, petugas itu memberitahukan hasil pemeriksaannya negatif flu burung, tetapi saat ditanya dibawa ke mana hasil sampelnya, salah seorang pejabat Puslitbang Bio Medis dan Farmasi menyatakan ada yang dibawa hingga ke Atlanta, Amerika Serikat.
Ade memperkirakan hasil penelitian tersebut ada yang dibawa Menkes Endang hingga ke Hanoi dan masalah itu sama sekali tidak memberitahukan kepada para peternak.
Ia menduga pengambilan sampel darah dalam rangka pembuatan serum kekebalan flu burung terhadap manusia, tetapi sayangnya Endang selaku pimpinan Puslitbang tidak memberitahukan hasil penelitian secara transparan kepada para peternak.
Para peternak mempertanyakan pertanggungjawaban Puslitbang atas sampel darah tersebut.
Ade menambahkan, selama pengambilan sampel, para peternak hanya diberikan lima bungkus mie instan dan satu kaleng susu kental manis.
"Hal ini membuktikan ratusan peternak hanya dijadikan kelinci percobaan. Jika tidak mendapat respon dari DPR, kami akan sampaikan langsung ke Pak Presiden," demikian Ade M Zulkarnain.
Ketika dihubungi sejumlah wartawan, Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning menyambut positif rencana kedatangan ratusan peternak tersebut.
"Laporan para peternak ini akan menjadi salah satu landasan yang diajukan DPR RI sebagai desakan kepada Presiden untuk mengkaji ulang jabatan Menkes yang dipegang oleh Endang Rahayu Sedyaningsih," katanya seraya berharap agar dunia kesehatan Indonesia dapat maju tanpa mendapatkan tekanan dari negara asing.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009