Jakarta (ANTARA News) - Pakar politik jebolan Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Ade Reza Hariyadi, di Jakarta, Minggu, mengingatkan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II agar jangan terlalu berlama-lama beradaptasi dan terkesan menyibukkan diri dengan pencitraan politik.

"KIB II harus segera dapat memanfaatkan waktu secara efektif melalui tindakan nyata yang terukur dalam mewujudkan janji-janji SBY menyejahterakan rakyat dan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Itu harus menjadi agenda politik mendesak," katanya kepada ANTARA.

Langkah ini penting, karena menurut dia, sangat signifikan untuk membangkitkan optimisme rakyat.

"Tentu ini sekaligus membuktikan bahwa kabinet yang dibentuk SBY-Boediono tersebut bukanlah sekadar pakta elite yang dibentuk atas dasar pragmatisme pengamanan kekuasaan, politik balas budi, atau bahkan kartel politik yang tunduk pada kepentingan asing," kata fungsionaris Presidium Persatuan Alumni (PPA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini lagi.

Ade Reza Hariyadi juga mengharapkan adanya kontrol publik yang ketat atas kabinet ini, karena hal tersebut agaknya sulit terwujud dalam waktu mendesak dari Parlemen.

"Kan kita semua tahu, mayoritas anggota parlemen itu yang notabene anggota partai-partai koalisi atau yang mendukung pemerintah, untuk sementara waktu ini terkesan sangat sulit menjalankan salah satu fungsinya, yakni `controlling` dan mengkritisi kebijakan-kebijakan publik," katanya.

Namun, Ade Reza Hariyadi juga tidak pesimistis, pada waktunya nanti, hati nurani para anggota Dewan pasti akan tergerak untuk memberi kontribusi bagi pembangunan demokrasi yang benar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009