Hua Hin (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah akan mengedepankan peran kepala daerah untuk kerja sama dengan negara lain di wilayah perbatasan.

Dalam konferensi pers mengakhiri kunjungan kerja di Thailand untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 ASEAN di Hua Hin, Minggu malam, Presiden menjelaskan para kepala daerah adalah orang yang paling mengetahui jenis peluang investasi maupun perdagangan.

Peluang investasi maupun perdagangan itu dapat dikembangkan melalui kerja sama dengan negara lain di daerah perbatasan, katanya.

Pada pertemuan pemimpin negara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina (BIMP)-East Asean Growth Area (EAGA), Presiden mengikutsertakan tiga gubernur yaitu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek.

"Sangat penting peran beliau-beliau memahami konsep `master plan` dan peluang kerja sama kawasan, maka bisa ditemukan peluang yang bisa diambil provinsi masing-masing," ujar Kepala Negara.

Para gubernur, lanjut dia, juga dapat mengeksplorasi lebih jauh kemungkinan pembangunan infrastruktur dan moda transportasi yang menghubungkan wilayah perbatasan di antara dua negara guna menggerakkan ekonomi lokal.

"Jenis usaha apa dan investor mana yang diperlukan," katanya.

Presiden menginginkan para gubernur terlebih dahulu berada di depan untuk mendesain jenis kerja sama macam apa yang dapat menggerakkan ekonomi lokal. Apabila butuh, para gubernur dapat meminta bantuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk memberikan bantuan.

"Dengan demikian otoritas daerah lebih bermakna dan para gubernur bisa mengambil peluang untuk daerahnya," ujarnya.

Dalam setiap pertemuan kerja sama antarnegara di wilayah perbatasan, Presiden berjanji untuk selalu melibatkan kepala daerah di masing-masing kawasan dalam perumusan dan pembahasan kerja sama tersebut. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009