Tampil konsisten di rombongan depan sepanjang siang itu, Albon mengundi nasibnya dengan berganti ban soft di periode safety car kedua, sehingga melorot dari posisi tiga ke empat di belakang duet Mercedes; Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton, dan Sergio Perez dari tim Racing Point.
Albon kemudian mampu menyalip Perez, segera setelah safety car ketiga, dan di 10 lap terakhir ia melancarkan serangan menyalip Hamilton, yang terkendala masalah girboks. dari luar di Tikungan 4 sirkuit Red Bull Ring.
Baca juga: Bottas juara seri pembuka F1 di Austria setelah drama penalti Hamilton
Kejadian di Brazil pun terulang, Hamilton yang ingin merebut kembali posisinya, menyenggol mobil Albon sehingga pebalap Thailand itu keluar trek dan menyudahi perjuangannya.
Hamilton akhirnya diganjar penalti lima detik sehingga ia turun dari posisi finis runner-up menjadi keempat.
LAP 61/71:
— Formula 1 (@F1) July 5, 2020
Contact between Albon and Hamilton at the restart!
Albon spins and drops to P13 #AustrianGP ???????? #F1 pic.twitter.com/5iImqmGcVR
"Olahraga ini bisa sangat brutal kadang-kadang dan hari ini rasanya demikian. Alex membalap dengan bagus, dia tak pantas mendapat itu, lima detik tidak berdampak apa-apa kepadanya. Dia bisa saja memenangi lomba, kami membuat keputusan yang benar secara strategi, beralih ke soft, dan dia di posisi yang kuat," kata Horner seperti dikutip laman resmi F1.
"Hamilton hanya salah menilai pada akhirnya dan akan bagus jika dia minta maaf untuk itu."
Baca juga: Perangi rasisme, Hamilton dan para pebalap F1 berlutut di GP Austria
Albon sempat terdiam setelah gagal finis dan mengatakan Hamilton pantas menerima penalti itu seperti ketika di Brazil.
"Aku merasakannya seperti ini, aku tak akan bilang itu lebih menyakitkan tapi aku merasa Brazil itu lebih seperti 50-50," kata Albon.
"Aku rasa selalu ada resiko menyalip dari luar tapi aku memberinya ruang sebanyak mungkin yang aku bisa... tergantung dia jika dia ingin menabrak atau tidak dan, ya..."
Mengenai insiden itu, Hamilton mengakui ia salah dan tak menyangka keduanya bisa bertabrakan lagi.
Baca juga: Tolak protes Red Bull, F1 nyatakan sistem kemudi baru Mercedes legal
Baca juga: Gagal di race pertama, Sean Gelael berusaha sabar di race kedua
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020