Quetta, Pakistan (ANTARA News/Reuters) - Kelompok bersenjata bersepeda motor pada Minggu menembak mati menteri pendidikan di pemerintahan propinsi Baluchistan, Pakistan, kata Shafiq Ahmed Khan di kota Quetta, polisi dan petugas rumahsakit.

"Ia luka di kepala dan tewas akibat lukanya di perjalanan ke rumah sakit," kata dokter di rumahsakit utama kota itu, ibukota propinsi Baluchistan.

Pada pekan lalu, kelompok bersenjata menembak tewas seorang brigadir jenderal Pakistan dan sopirnya di Islamabad, ibukota Pakistan, saat tentara negara tersebut melancarkan serangan terhadap Taliban, kata polisi.

Namun belum jelas siapa yang bertanggungjawab atas serangan itu, yang terjadi saat negara siaga tinggi di tengah kekuatiran akan serangan balasan oleh kelompok garis keras.

Tentara menyerang kubu pertahanan mereka di Waziristan Selatan di perbatasan Afganistan.

Orang bersenjata mengendarai sepeda motor membunuh Brigadir Jenderal Moin Haider dan sopirnya, kata perwira polisi kota Tahir Alam.

Seorang pengawalnya cedera dalam serangan tersebut.

"Saksi mengatakan kepada kami bahwa dua orang datang dengan sepeda motor dan kemudian melepaskan tembakan," kata polisi lain, Abdul Qadir.

Pasukan Pakistan melancarkan serangan pada pekan sebelumnya untuk menguasai wilayah tanpa hukum Waziristan Selatan setelah pejuang mengguncang negara itu dengan serangan bom dan jibaku, yang menewaskan lebih dari 150 orang.

Pada awal pekan lalu, dua pembom jibaku menyerang universitas di Islamabad, menewaskan seidkit-dikitnya empat orang. Pada hari berikutnya, pemerintah memerintahkan sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negeri diliburkan.

Sebagian besar sekolah dan pergurunan tinggi itu hingga Kamis masih tutup.

Penutupan sekolah tersebut berdampak buruk terhadap pemodal pasar saham dan indeks utama berahir dengan penurunan 3,36 persen dengan nilai 9.282,68 pada Kamis.

Daerah sekitar dan sabuk suku Waziristan Selatan, yang bergunung cadas dan jarang berhutan, yang terpisah oleh sungai kering dan jurang, adalah tempat persembunyian kelompok garis keras semesta.

Media Pakistan dan masyarakat pada umumnya mendukung serangan tersebut, namun bahaya menyebar dengan perintah penutupan sekolah dan mendorong pasar saham cepat bertindak pada tengah pekan lalu. Semua itu menunjukkan kecemasan umum.

Kian gencar serangan kelompok garis keras di pusat pemukiman mulai menguji kesabaran masyarakat.

Serangan Waziristan diperkirakan berlangsung beberapa pekan, kata pengulas.

Pada tengah Oktober, sejumlah orang bersenjata melemparkan granat tangan ke rumah menteri penerangan propinsi Baluchistan, Pakistan, kata media pemerintah.

Tidak ada korban dalam serangan itu selain kerusakan kecil.

Penyerang bersepeda motor melemparkan granat ke rumah Mohammed Yunus Mallazai di Quetta, kata kantor berita Pakistan APP, namun menteri propinsi itu sedang di Islamabad pada saat itu.

Kelompok bersenjata menyerang sejumlah polisi di kota Lahore, Pakistan timur, pada tengah pekan lalu, kata pejabat pemerintah.

"Empat orang menyerang gedung FIA dan laporan awal menyebutkan dua dari penyerang itu tewas," kata Menteri Dalam Negeri propinsi Punjab Nadeem Hassan Asif kepada wartawan, mengacu pada Badan Penyelidik Pusat (FIA).

Stasiun televisi menyatakan dua orang disandera dan juga terjadi serangan terhadap kantor polisi lain di kota itu.

Kelompok bersenjata juga menyerang satu kantor polisi lain di kota itu, kata pejabat.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009