Los Angeles (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Delapan orang di dekat Los Angeles telah terinfeksi jenis tipus langka yang disebarkan oleh kutu penghisap darah, demikian pengumuman pihak berwenang Sabtu.

Dari kedelapan orang yang terserang penyakit itu, lima adalah perempuan. Usia semua pasien berkisar dari kurang 1 tahun sampai 59 tahun, kata Los Angeles County Department of Public Health.

"Ini adalah penyakit langka," kata Dr Helene Calvet, petugas kesehatan di Long Beach, tempat kasus tersebut dilaporkan. Long Beach terletak sekitar 48 kilometer di sebelah barat-daya Los Angeles.

Semua pasien mulai pulih setelah dirawat selama satu hari di rumah sakit, kata Calvet.

"Kebanyakan penduduk tak mau terkena kontak dengan penyakit ini atau sakit karena penyakit ini," katanya.

"Penyakit itu dapat diobati dengan anti-biotik, dan kebanyakan orang tersebut mulai pulih," kata Calvet.

Tipus Murine disebarkan oleh oleh kutu penghisap darah yang telah hinggap pada tikus, tupai, rakun, tikus dan hewan pengerat lain yang terinfeksi. Gejala umumnya meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri pada tubuh dan timbul ruam.

Penyakit tersebut dapat mengakibatkan sakit parah dan penderitanya perlu dirawat di rumah sakit, tapi jarang mengakibatkan kematian. Penyakit itu tak menyebar dari manusia ke manusia.

Sewaktu menggigit manusia, kutu itu mengeluarkan kotoran mereka, yang berisi bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut. Kotoran kutu itu memasuki tubuh melalui luka gigitan atau dari seseorang yang menggaruk daerah yang digigit.

Empat kasus terakhir didiagnosis pada September, dan sisa empat kasus lagi didiagnosis pada Juli dan Agustus. Tahun lalu, dua kasus tipus yang disebarkan oleh kutu tersebut dilaporkan, tapi para pejabat departemen kesehatan tak dapat menjelaskan peningkatan tahun ini.

Calvet mengatakan tak ada kasus yang dilaporkan di Long Beach sebelum 2006, ketika terdapat enam kasus. Pada 2007, sembilan kasus dilaporkan. Kebanyakan kasus tipus yang ditularkan oleh kutu terjadi di Southern California, South Texas dan Hawaii, demikian penjelasan di dalam jejaring departemen kesehatan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009